Mudrikhoh Zain Sang Tulang Punggung Keluarga : Hidupi Tiga Anaknya, Pagi Jadi Guru, Sore Gojek
Inilah kisah Mudrikhoh Zain yang menjadi tulang punggung keluarga dengan menjadi driver Gojek.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Tak mau patah arang, Mudrikhoh berpikir bagaiamana caranya tetap bisa memlihara kehidupan.
Baca juga: Cara Daftar Driver Gojek 2022 untuk Mitra Pengemudi Motor, Cek Persyaratannya
Dia pun secara suka rela mendatangi warung demi warung sekitar puluhan tempat di tengah-tengah narik untuk diajak masuk menjadi mitra usaha atau merchant Gojek.
"Saya datangin, ini loh pak, buk. Yang pertama mau saya masih ingat namanya Resto Jos Gandos. Saya itu saya data satu-satu. Meski memang ada yang menolak," aku dia.
"Total warung saya datangi ada sekitar 50 tempat di sepanjang Grompol - Batu Jamus. Saya tak dapat uang, tapi saya membangun pasar Gojek secara sukarela," kata dia.
Saat itu perjuangannya lanjut dia, tak mudah, karena juga merangkul driver-driver yang lain untuk bahu membahu meramaikan dunia per-Gojekan di Kedawung.
Pasalnya jika semua driver lari ke pusat kota, maka pinggiran akan sepi.
Padahal menurut dia, warung berlimpah permintaan masyakarat juga besar.
"Kalau malam saat pada tidur, saya nangis sendiri begitu berat perjalanan saya. Harus pontang-panting. Saya bilang ke diri saya 'Saya harus kuat'," terang dia.
Dapur, Cicilan hingga Sekolah Anak
Berbulan-bulan bersama Gojek hingga saat ini, Mudrikhoh mengaku menjadi manusia beruntung bisa dipertemukan di perusahaan tersebut.
Tak hanya melulu pendapatan yang dirasanya bisa menopang kehidupannya bersama tiga anaknya, tetapi rasa kekeluargaan sesama driver membuatnya tak bisa berkata-kata.
"Kalau bicara pendapatan Alhamdulillah. Bisa beli beras dan urusan dapur, beli susu anak, bayar sekolah, hingga cicilan motor sampai lunas serta kebutuhan lain," ungkapnya.
Baca juga: Inilah Sosok Driver Gojek Pertama yang Jadi Sesepuh Driver Ojol, Kini Ditawari Saham GoTo
"Termasuk untuk modal. Ya bisa buat usaha makanan burger kecil-kecilan di rumah," akunya.
Mudrikhoh sempat berpikir, apa jadinya jika tak ada perusahaan bernama Gojek yang bisa menerimanya untuk bekerja.
Bahkan kegiatan 'ngalong' dia lakukan jika membutuhkan uang lebih banyak saat weekend dan tanggal merah.