Mudrikhoh Zain Sang Tulang Punggung Keluarga : Hidupi Tiga Anaknya, Pagi Jadi Guru, Sore Gojek
Inilah kisah Mudrikhoh Zain yang menjadi tulang punggung keluarga dengan menjadi driver Gojek.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Asep Abdullah
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sudah tiga tahun, Mudrikhoh Zain menyusuri jalanan aspal berjaket hijau kebanggaannya.
Wanita 33 tahun yang harus menghidupi dirinya beserta tiga anaknya secara mandiri itu, menapaki kehidupan yang tak mudah.
Mungkin tak semua wanita bisa menjalaninya.
Bagaimana tidak, menjelang berakhirnya tahun 2018, warga Kabupaten Sragen harus menelan pil pahit berpisah dengan suaminya.
"Dari situ saya bingung, nangis sendiri gimana menghidupi anak-anak karena sudah jadi single parent," kata dia mengawali pembicaraan dengan TribunSolo.com, Minggu (30/10/2022).

Maklum Mudrikhoh sebelumnya sudah memiliki pekerjaan, tetapi gajinya tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sebelum masuk menjadi driver Gojek, dia adalah guru honorer di taman kanak-kanan (TK) di Sragen Kota.
Di tengah mentoknya hidup, dia terinspirasi dari driver Gojek yang setiap hari dijumpainya di jalanan saat berangkat dan pulang mengajar.
"Pulang, saya pesan GoFood. Dari situ saya tanya-tanya mas driver, gimana caranya masuk Gojek. Apakah wanita boleh? Jawabnya boleh, aman gak? disahut aman banget," tuturnya.
Dari situlah Mudrikhoh yang saat itu anak-anaknya masih usia 2-13 tahun, memutuskan untuk pergi mendaftar ke Kantor Operasional Gojek Solo Raya di Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo.
Baca juga: Lestarikan Makanan Tradisional, Gojek Hadirkan Festival Kuliner Favorit Solo di Puro Mangkunegaran
Dengan riang gembira menyambut kehidupan yang berwarna, dia pun melamar pekerjaan guna anak-anaknya bisa makan hingga bayar keperluan sekolah.
"Saya mau ninggalin guru gak kuat hati. Karena sudah dijiwa, buat tabungan akhirat saya. Akhirnya saya memutuskan daftar jadi driver," aku dia.
"Saat itu saya berpikir, kerja apa ya, bisa mengurusi anak-anak, tetap bisa ngajar juga. Pilihannya adalah Gojek," ungkapnya mengenang perjalanan awal di Gojek.
Saat itu dia dinyatakan lolos dan bisa beroperasi di jalanan, sehingga kekhawatiran yang sempat mencekiknya, berubah keyakinan menjalani hari demi hari sebagai ibu sekaligus ayah untuk anak-anak.