Berita Sragen Terbaru
Kasus Guru Rundung Siswi di Sragen Tak Berjilbab Jadi Sorotan Nasional, Kepsek Akui Kecolongan
Kasus perundungan yang dilakukan oleh guru matematika diakui Kepsek SMAN 1 Sumberlawang Sragen adalah kecelakaan dari pihak yang bersangkutan
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kepala Sekolah SMAN 1 Sumberlawang, Sragen, Suranti Tri Umiatsih mengaku kecolongan atas kasus perundungan yang dilakukan oleh guru matematika kepada seorang siswinya, Z (15).
Sebelumnya Suwarno selaku guru matematika disebut telah merundung Z karena alasan tidak memakai jilbab ketika pelajaran matematika berlangsung.
"Iya (merasa kecolongan), ini kecelakaan," kata Suranti, saat ditemui TribunSolo.com di Gedung DPRD Sragen, Rabu (16/11/2022).
Ia mengungkap terus melakukan pendekatan kepada korban agar bisa segera kembali ke sekolah.
Menurutnya, ia belum mengetahui secara pasti kondisi terbaru korban.
Baca juga: Ancaman Ganjar untuk Guru yang Rundung Siswi di Sragen: Dipecat Bila Terulang
Baca juga: Kondisi Siswi di Sragen yang Dirundung Guru Gegara Tak Pakai Jilbab : Tidak Berani Berangkat Sekolah
"Kami melalukan pendekatan secara kekeluargaan, kebetulan guru kami ada yang menjadi keluarganya," ujarnya.
"Waktu pertama kali kejadian, kami juga hadir ke rumahnya, melakukan pendekatan supaya mau masuk sekolah lagi," tambahnya.
Ia mengaku, sebagai sekolah penggerak, guru-guru SMAN 1 Sumberlawang sudah rutin melakukan pembinaan.
Dan pembinaan itu, kemudian akan kembali ditingkatkan setelah masalah ini terjadi.
"Ya kita selalu melalukan pembinaan kepada bapak ibu guru, tadi sudah saya sampaikan, dilakukan pembinaan rutin," jelasnya.
Ia juga meminta maaf kepada pihak yang belum menerima permasalahan ini, dalam hal ini adalah pihak korban.
Pihak sekolah menyesali kejadian tersebut bisa terjadi.
Baca juga: Ketakutan Kasusnya Dibawa ke Polisi, Guru yang Rundung Siswi di Sragen : Mohon Dimaklumi & Dimaafkan
Baca juga: Penjelasan Guru di Sragen yang Rundung Siswinya Gegara Tak Berjilbab, Sebut Hanya Mengingatkan
"Kami dari pihak sekolah, memohon maaf yang sebesar-besarnya atas keteledoran dari kami, baik secara institusi dan secara individu," katanya.
"Kami sangat menyesali dengan kejadian ini, mohon maaf kepada pihak yang belum bisa menerima kami, kami mohon maaf yang setulus-tulusnya," pungkasnya.
Sontak, kasus perundungan yang menyangkut tentang keagaaman ini menjadi sorotan nasional.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengancam akan memecat Suwarno jika kejadian tersebut terulang lagi.
Tak hanya itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga menyanyangkan kejadian intoleransi itu kembali terjadi di Kabupaten Sragen.
(*)