Pernikahan Kaesang dan Erina
Makna Prosesi Sungkeman di Pernikahan Kaesang dan Erina, Wujud Terima Kasih Anak Kepada Orang Tua
Prosesi Sungkeman di Pernikahan Kaesang dan Erina, Wujud Terima Kasih Anak Kepada Orang Tua
Penulis: Tribun Network | Editor: Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM - Salah satu prosesi pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dengan Erina Sofia Gudono yang menarik perhatian adalah sungkmeman.
Seperti diketahui, keduanya mempelai menggunakan adat Jawa saat melakukan prosesi pernikahan.
Dari banyaknya rangkaian, salahh satunya yakni sungkeman.
Sungkeman sendiri merupakan prosesi saling memaafkan yang dilakukan orang yang lebih muda kepada yang lebih tua.
Biasanya dilakukan saat momen idul fitri dan prosesi pernikahan adat jawa.
Sungkem sendiri berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti sujud sebagai tanda bakti dan hormat.
Dalam sungkeman tersirat harapan dan doa agar ke depan keadaan menjadi lebih baik dengan saling memaafkan satu sama lain
Baca juga: Makna Pemasangan Bleketepe di Pernikahan Kaesang dan Erina, Simbol Kesucian dan Tolak Bala
Baca juga: Siraman Kaesang di Kediaman Jokowi Dihadiri Menteri-menteri : Prabowo Subianto hingga Pratikno
Secara teknis, sungkeman dilakukan dengan bersimpuhnya anak yang lebih muda, lalu mencium tangan orang yang lebih tua.
Jika melihat dari sisi sejarah, tidak diketahui secara pasti kapan dan di mana tradisi sungkeman lebaran bermula.
Namun, seorang budayawan senior dari Universitas Gadjah Mada Dr. Umar Khayam (alm) pernah berteori perihal awal mula prosesi yang lekat di masyarakat Jawa ini.
Prosesi sungkeman merupakan bagian dari akulturasi budaya Jawa dan Islam, sama seperti budaya mudik dan perayaan lebaran.
Kearifan para ulama di Jawa mampu memadukan kedua budaya demi kerukunan dan kesejahteraan masyarakat saat itu.
Sedari awal sungkem telah dilakukan anak-anak Jawa kepada orang yang lebih tua, sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang lebih tua atau dituakan.
Makna pertama dari tradisi sungkeman ialah sebagai sarana yang dilakukan masyarakat Jawa untuk melatih kerendahan hati.
Sebab, dengan melakukan sungkem, seseorang akan melakukan gestur merendah dan menyembah kepada orang yang lebih tua.