Pernikahan Kaesang dan Erina
Makna Prosesi Sungkeman di Pernikahan Kaesang dan Erina, Wujud Terima Kasih Anak Kepada Orang Tua
Prosesi Sungkeman di Pernikahan Kaesang dan Erina, Wujud Terima Kasih Anak Kepada Orang Tua
Penulis: Tribun Network | Editor: Eka Fitriani
Makna kedua dari sungkem, yaitu sebagai wujud terima kasih dari seorang anak atau orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua.
Ungkapan terima kasih ini diwujudkan dengan gestur yang seakan patuh dan hormat kepada orang yang lebih tua.
Baca juga: Penuh Haru, Ini Nasihat untuk Calon Mempelai Kaesang-Erina, di Acara Pengajian Keluarga Jokowi
Baca juga: Pengajian di Sumber Solo, Kaesang-Erina Didoakan Jadi Pasangan Sakinah dan Punya Anak Saleh-Salehah
Makna dari tradisi sungkem yakni wujud penyesalan dan permintaan maaf dari segala perbuatan buruk yang pernah dilakukan kepada orang tua.
Sebuah hubungan antara orang yang lebih tua dengan yang lebih muda akan dapat diperbaiki dengan tradisi sungkeman.
Makna terakhir dari sungkeman, yakni sebagai ritual penyadaran diri pada jiwa-jiwa anak muda yang sering lupa bagaimana seharusnya memperlakukan orang yang lebih tua.
Tradisi sungkeman tidak digunakan untuk menunjukkan rendahnya derajat seorang manusia kepada manusia yang lain.
Melainkan, hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan akhlak dan sifat yang mulia dari seorang manusia.
Tujuan utama dari tradisi yang satu ini bukan hanya untuk memohon maaf kepada orang lain, namun juga sebagai tanda penghormatan kepada manusia lain yang telah memberikan sekaligus mengajarkan berbagai hikmah dari kehidupan.
Tradisi sungkeman dilakukan dengan cara membungkukkan badan dan jongkok sambil mencium kedua tangan orang yang lebih tua.
Setelah itu, maka diperbolehkan untuk mengucapkan permohonan maaf hingga doa yang dipanjatkan kepada Allah Swt. atas orang yang lebih tua dari kita tersebut.(*)