Berita Sragen Terbaru
Harga Beras di Sragen Naik Jelang Nataru, Pengecer Akui Susah Cari Persediaan
Harga beras di Kabupaten Sragen naik sejak sebulan terakhir. Hal itu membuat daya beli masyarakat pun menurun
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Harga beras di Kabupaten Sragen naik sejak sebulan terakhir.
Salah satu pengecer beras, Partiyem mengatakan tak mengetahui apa penyebab naiknya harga beras.
"Semua jenis beras naik, naik sudah satu bulan lebih, tidak tahu penyebab naiknya," katanya, kepada TribunSolo.com, Jumat (16/12/2022).
Ia merinci beras jenis mentik harganya dari Rp 11.500, kini menjadi Rp 13.000/kg.
Baca juga: Oknum TNI Ngamuk Pukuli Bakul Seblak di Masaran Sragen ODGJ, Kini Sudah Dirawat di RSJD Solo
Beras jenis IR 64 awalnya seharga Rp 10.000 per kilogram menjadi Rp 11.000/kg.
Kenaikan juga terjadi pada jenis beras bramo, yang awalnya Rp 11.000 menjadi Rp 12.500/kg.
Menurutnya, kenaikan harga beras menyebabkan daya beli turun.
Jika biasanya ia bisa menjual hingga 2 kwintal beras, kini ia hanya bisa menjual maksimal 1,5 kwintal beras perhari.
Baca juga: Pengendara Vario Tewas Ditabrak Daihatsu Gran Max di Sragen, Pelaku Kabur, Lalu Menyerahkan Diri
Padahal, Partiyem mengingat betul harga beras perayaan nataru pada tahun lalu tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
"Tahun lalu harganya masih baik, membuat omzet jauh berkurang," katanya.
Tak hanya sampai disitu, ditengah harga beras yang naik, Partiyem juga kesulitan untuk mencari persediaan.
"Semenjak harga beras naik, nyari barang dimana-mana susah, di penggilingan padi nggak ada, paling cuma dapat 1 sampai 2 karung saja," pungkasnya.
(*)