Berita Klaten Terbaru
Kisah Tertangkapnya Maling Berjimat di Klaten: Terpergok Pemilik Toko yang Baru Ambil Wudu Subuh
Pencuri yang membobol toserba Terang di Desa Karanganom, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten membawa jimat agar mantap mencuri.
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana.
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Ada-ada saja jika mendengar soal kisah di balik pencurian.
Satu di antaranya pencuri yang membobol toserba Terang di Desa Karanganom, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten.
Aksi pelaku akhirnya gagal, meski sudah membawa jimat yang mengantar mereka berkali-kali melakukan pencurian mulus tanpa cela.
Pelaku adalah PS (40), EA (34) dan IAS (24) dari Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Menurut KBO Satreskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa, ketiga pencuri sudah ditangkap.
Dari sekian banyak barang yang diamankan mulai Toyota Innova berplat nomor AB-1806-GS, uang Rp 11 juta dan senter, ada jimat.
"Isinya adalah cincin, minyak, kertas, batu serta kain berwarna hitam bertuliskan huruf Arab," terang dia kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Maling di Klaten Ini Apes Tak Jadi Dapat Cuan, Gegara Ketahuan Polisi Jual Motor Curian di Facebook
Baca juga: Geger Kabar Maling Satroni Keraton Solo : Saking Luasnya, Berjam-jam Maling Masih Sembunyi di Dalam
Wakapolres Klaten Kompol Tri Wakhyuni mengatakan, komplotan pencuri melancarkan aksi pada 21 November 2022 lalu pada pukul 04.00 WIB.
Sang pemilik toko Langgeng Wiyana (58) kata Iptu Umar, baru saja bangun tidur lalu mengambil wudu untuk salat Subuh.
Ia kemudian hendak pergi masjid untuk salat subuh, memergoki 2 pelaku sedang mengambil rokok di dalam toko.
"Korban memergoki namun tidak berani menegur, kemudian masuk kembali ke kamar dan memantau melalui monitor CCTV," ujar dia.
Wakhyuni menjelaskan korban menghubungi Polsek Karanganom untuk melapor kejadian yang dialami, namun pelaku sudah pergi saat anggota Polsek tiba.
"Korban sempat mengecek barang apa saja yang hilang di toko, setelah di cek sekitar 465 slop rokok dengan berbagai merk hilang. Nominal kerugian mencapai Rp 86,5 juta," ucap Wakhyuni.
PS, salah satu pelaku mengakui membawa jimat yang diberi orang tua saat melancarkan aksi.
"Jimat dapat dari orang tua, biar memantapkan diri saat beraksi," ujar dia.
PS mengaku rokok hasilnya curiannya ia jual ke Jakarta dan mendapatkan uang Rp 37 juta, sebagian sudah dipakai untuk foya-foya.
Sebelumnya mereka melakukan pencurian karena terdesak kebutuhan ekonomi.
"Kami sebelumnya curhat terkait kebutuhan sehari-hari, lalu disepakati untuk mencuri bersama," imbuhnya. (*)