Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Istri Wiji Thukul Meninggal

Sipon Tiada, Siapa Berjuang Mencari Keadilan Hilangnya Wiji Thukul? Wahyu Susilo : Fajar dan Nganthi

Dyah Sujirah atau Sipon terus memperjuangkan kasus hilangnya Wiji Thukul, aktivis HAM asal Kota Solo hingga akhir hayatnya. 

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunJakarta.com/Istimewa
Adik Wiji Thukul, Wahyu Susilo dan aktivis HAM Wiji Tukul. Hilangnya Wiji tukul masih misteri karena sampai saat ini belum diketahui wujudnya. 

Dia kemudian mendapat harapan terkait keadilan atas hilangnya suaminya. 

Itu setelah pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2022 tentang Pembentukan Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM yang Berat Masa Lalu.

"Mbak Sipon adalah perempuan yang teguh," ucap dia. 

"Hampir seperempat abad menanti keadilan menanti kepulangan Thukul menanti kepastian Thukul sampai akhir hayatnya. Dia tidak menyerah," imbuhnya.

Menurut Wahyu, kehadiran Keputusan Presiden (Kepres) tersebut menjadi salah satu jalan untuk penyelesaian kasus-kasus seperti Widji Thukul.

"Saya kira ada banyak jalan misalnya pemerintah punya tim non-yudisial untuk penyelesaian HAM," ucap dia. 

"Saya kira menjadi pembelajaran bagi mereka bahwa mengedepankan kebutuhan korban".

"Itu urgen karena banyak korban menanti keadilan sampai tidak bisa menikmati apa yang harusnya bisa mereka dapatkan dari proses penegakan HAM," imbuhnya. 

Kini, perjuangan penyelesaian kasus Widji Thukul tetap akan diperjuangan keluarganya. 

Khususnya lewat kedua anaknya, Fajar Merah dan Fitri Nganthi Wani. 

"Wani dan Fajar akan terus menyanyi akan terus berpuisi melanjutkan apa yang selama ini disuarakan mbak Sipon," tuturnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved