Berita Solo Terbaru
Megawati Sebut Jokowi Kasihan Jika Tak Ada PDIP, FX Rudy : Jelas, Karena Tak Ada Capres Independen
Ambang batas presiden mewajibkan calon presiden harus diusung oleh partai politik dengan minimal 20 persen kursi di parlemen.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri sempat menyebut nama Joko Widodo (Jokowi) saat pidato peringatan HUT ke-50 PDIP di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Megawati menyampaikan Jokowi tidak akan menjadi apa-apa tanpa dukungan dari partainya.
Dukungan dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut membuat Jokowi kini menjadi presiden.
Bahkan sampai dua periode, baik saat berpasangan dengan Jusuf Kalla dan Ma'ruf Amin.
"Pak Jokowi kalau tidak ada PDI Perjuangan aduh kasihan lah. Loh legal formal loh," kata Megawati, Selasa (10/1/2023).
"Beliau jadi presiden itu tidak ada kan ini," tambahnya.
Megawati menuturkan dirinya terus menemani Jokowi selama proses pencapresan di PDIP.
Baca juga: Ratusan Kader Banteng Soraki Ganjar Presiden di HUT PDIP, FX Rudy Tegaskan Bukan Dari DPC Solo
Bahkan, penunjukkan wakil presiden Ma'ruf merupakan permintaan dari dirinya.
"Diikutin terus sama saya aturan mainnya. Terus pak Ma'ruf saya minta. Kaget Pak Ma'ruf. Pak Ma'ruf itu dulunya sama-sama di BPIP. Waktu itu masih UKPIP," tutur dia.
"Setelah itu ada Pak Mahfud terus saya bilang Pak Jokowi entar saya minta izin untuk pendamping bapak Pak Ma'ruf ya," katanya.
"Saya bilang ke Pak Ma'ruf terus bilang Pak Mahfud diambil sebagai Menkopolhukam," tambahnya.
Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo memahami apa yang disampaikan Megawati.
"Jelas, karena tidak ada calon presiden independen. Presiden independen di undang-undang tidak ada," kata Rudy, Rabu (11/1/2023).
Itu mengingat ada ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.
Ambang batas tersebut mewajibkan calon presiden harus diusung oleh partai politik dengan minimal 20 persen kursi di parlemen.
Hal tersebut tertuang dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
"Kalau (Bu Megawati) tidak ada partai politik tidak jadi presiden, itu benar," ucapnya.
Baca juga: Megawati Tak Umumkan Capres Pilpres 2024 di HUT PDIP, FX Rudy Tak Kaget : Itu Haknya Ketum
Rudy kemudian menyinggung makna pemimpin dari PDIP. Menurutnya, pemimpin dari PDIP harus bisa jadi pelayan.
"Menjadi pemimpin di PDI perjuangan adalah sebagai pelayan bukan penguasa. Itu sebagai petugas partai," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menjelaskan pernyataan Megawati itu.
Menurutnya, pernyataan itu merupakan penanda bahwa PDIP akan selalu berada di belakang Jokowi.
"Ini kan forum kangen-kangenan, ibu ini kan digerakkan oleh mata hati, sehingga ketika lihat Pak Jokowi dikritik itu kan Bu Mega langsung membela, semua kader langsung membela," kata Hasto dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (11/1/2023).
Perkataan Megawati itu, disampaikan Hasto, justru menandakan bahwa putra Soekarno itu akan terus memberikan dukungan bagi Jokowi.
Hasto juga memastikan hubungan antara Megawati dan Jokowi akan terus berlanjut, meski Jokowi purna tugas sebagai presiden pada 2024.
"Bahkan hubungan dengan Pak Jokowi ini kan hubungan yang sudah sangat dalam," ucapnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.