Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Daerah

Sosok Dewa, Bocah 11 Tahun yang Dibunuh untuk Dijual Organ Tubuhnya, Rela Kerja Buat Bantu Orangtua

Semasa hidupnya, Dewa dikenal sebagai sosok pekerja keras oleh lingkungannya. Nahas dia dibunuh dua remaja yang ingin kaya dari jual organ tubuh.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Kolase Tribunnews.com via TribunTimur.com
Bocah SD di Makassar, Sulawesi Selatan, MFS (11), menjadi korban penculikan dan pembunuhan. Pelaku (kiri) nekat menculik dan membunuh MFS karena ingin menjual organ korban. 

TRIBUNSOLO.COM, MAKASSAR - Sungguh pilu kisah MFS alias Dewa (11), bocah korban pembunuhan di Makassar.

Semasa hidupnya, Dewa dikenal sebagai sosok pekerja keras oleh lingkungannya.

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah pulang sekolah, Dewa jadi korban pembunuhan dan penculikan anak di Makassar.

Rupanya sebelum meninggal, Dewa sempat menjadi tukang parkir.

Baca juga: Ferdy Sambo Bermanuver, Akui Dia yang Bongkar Pembunuhan Brigadir J, Pengacara Eliezer Tertawa

Selain itu, ia juga kerap yambi jadi buruh angkat-angkat barang di Pasar Toddopuli.

Aktivitas itu dilakukan 3 tahun terakhir, sejak usia berusia delapan tahun.

Sahabat sesama tukang parkir Dewa, Emi (32) mengisahkan bagaimaa sosok Dewa yang gemar membantu, serta kaget ketika mendengar ia jadi korban pembunuhan oleh remaja.

"Lama dia (Dewa) parkir-parkir disini, ada tiga tahun lebih kayaknya. Karena saya saja di sini baru setahun parkir-parkir," kata Emi (32) saat ditemui di halaman parkir minimarket, Jl Batua Raya, Makassar, Rabu (11/1/2023). 

Jadi juru parkir, lanjut Emi dijalani Dewa sekitar empat jam dalam sehari.

"Kalau datang habis magrib biasanya pulang jam 11 sampai ini toko (minimarket) tutup," tambah Emi dilansir dari Tribun Makassar. 

Baca juga: Ditanya soal Kondisi Anak di Rumah, Ferdy Sambo Menangis Terisak hingga Tak Mau Jawab

Dari pekerjaannya itu, Dewa bisa mengantongi Rp30 ribu sampai Rp50 ribu perhari. 

"Kalau sekolahnya masuk siang, pagi-pagi dia ke pasar angkat-angkat barang. Kalau masuk pagi, biasa siang dia tetap ke pasar juga angkat-angkat barang," bebernya.

Hasil kerja kasar itu, lanjut Emi dilakoni Dewa demi membantu kebutuhan dapur keluarganya.

Sementara itu, tetangga Emi, Samsiah bercerita bahwa korban penculikan di Makassar itu sudah lama ditinggal ibunya merantau ke Malaysia.

Dirinya hidup bersama ayahnya Kamrin (38) di rumah sang nenek Aminah (60).

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved