Berita Klaten Terbaru

Uniknya Makam Mbah Gajah, Miliki Sulur Mirip Belalai, Jarang Ditemukan yang Serupa di Klaten

Humas KPCB Klaten mengatakan kuburan nisan kayu di Dukuh Nglumbang Dungik termasuk kategori yang bermotif unik.

Tribunsolo.com/Zharfan Muhana
Makam dengan nisan kayu milik Sodinonggo kakung dan putri di Dukuh Nglumbang Dungik, Klaten. Makam itu dikenal warga sebagai makam mbah Gajah karena adanya sulur yang menyerupai belalai gajah di tiap sisinya. 

"Di lokasi tersebut semua ada makam bernisan kayu, tapi tidak ada sulurnya. Hanya kayu yang disusun menumpuk," kata Hari.

Makam kayu bersulur banyak ditemukan di Gunung Kidul.

"Kalau di Gunung Kidul, makam yang ber sulur ada banyak di daerah Ngrawan, Karangmojo, serta Ponjong," ujarnya.

Baca juga: Misteri Makam Mbah Gajah di Klaten, Asal Muasal Pantangan Terjadinya Pernikahan Antar Dua Dukuh

Hingga saat ini, belum ada penelitian secara khusus mengenai makam kayu.

Hanya intepretasi para ahli mengatakan motif yang ada merupakan bentuk ragam hias atau seni yang dibuat jaman dulu.

Nisan kayu sendiri biasanya karena di sekitar lokasi tersebut bahan kayu dulu banyak ditemukan.

Nisan kayu juga untuk menunjukkan sebuah makam tokoh, seperti makam Syekh Domba di Cakaran, Bayat.

"Di makam Syekh Domba, nisan kayunya berbentuk susun sebanyak 13 susun, di Ngabeyan makam kayu hanya 2 susun, dan di Jemawan 1 susun. Semua makam kayu di sana polos tanpa sulur, karena susunannya juga disebut makam kapal," ucap Hari.

Menurutnya, jaman dahulu makam kayu bersusun sering digunakan untuk tokoh masyarakat yang berhubungan dengan keagamaan.

Sedangkan yang memiliki motif sulur berhubungan dengan tokoh kejawen, karena hiasan sulur sudah digunakan sejak jaman Hindu-Budha.

Sehingga diinterpretasikan ke masa yang lebih muda.

Usia makam di Nglumbang Dungik diperkirakan dari abad 18-19, era Mataram Islam. Setipe dengan yang ada di Gunung Kidul.

Nisan makam tersebut juga memiliki ketebalan yang beda antara makam kayu satu dengan satunya.

"Ketebalan nisan kayu yang berbeda kemungkinan untuk membedakan mana yang Kakung dan Putri," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved