Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Ada Temuan Antraks Jangkiti Warga Wonogiri, Bupati Jekek Belum Ambil Langkah Pembatasan Niaga Ternak

Jekek belum akan mengambil langkah pembatasan niaga ternak terlebih dahulu karena akan berdampak ke potensi ekonomi.

Tribunsolo.com/Erlangga Bima Sakti
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (12/1/2023) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pemkab Wonogiri belum mengambil langkah pembatasan niaga ternak usai temuan satu warga di Kecamatan Eromoko Wonogiri yang terjangkit antraks.

Seperti diketahui, ada satu warga yang ber-KTP Karangmojo, Gunung Kidul namun sering beraktivitas di Kecamatan Eromoko yang positif antraks saat memeriksakan diri di salah satu Puskesmas di Gunung Kidul.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan pihaknya belum akan mengambil langkah pembatasan niaga ternak terlebih dahulu karena akan berdampak ke potensi ekonomi.

"Langkah kehati-hatian kami tentu melakukan sosialisasi bahwa disini ada antraks. Langkah yang kedua fungsi koordinasi lintas wilayah untuk menyamakan persepsi," kata dia, kepada TribunSolo.com, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Satu Orang di Wonogiri Terpapar Antraks, Dinas Kesehatan : Sering Wira-wiri Eromoko ke Gunung Kidul

Jekek, begitu juga dia disapa mengatakan dari koordinasi Dinas terkait lintas wilayah itu, baru akan ditentukan kebijakan apa yang akan dilakukan dalam menyikapi temuan antraks itu.

Menurut dia, karena kasus tersebut menyangkut dua wilayah sehingga harus menjadi kesepakatan yang terkoordinir antara Wonogiri dan Gunung Kidul.

"Nanti akan kami tuangkan dalam bentuk kebijakan. Tim saat ini melakukan investigasi di lapangan," jelasnya.

Soal faktor penyebab utama antraks yang menjangkit seorang warga itu, Jekek akan menyampaikan setelah investigasi yang dilakukan tim selesai. Saat ini proses investigasi masih berlangsung.

Yang jelas saat ini sosialisasi terkait ciri-ciri gejala yang mengarah ke antraks terus digencarkan sehingga terbentuk pemahaman dasar di kalangan pelaku ekonomi berbasis usaha ternak.

"Polanya akan sama saat ada PMK (penyakit mulut dan kuku). Kita melakukan sosialisasi, antisipasinya tidak mungkin serta merta aktivitas ekonomi kita potong," pungkasnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved