Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Ratusan Anak Bawah Dua Tahun Stunted di Wonogiri Discreening, Upaya Tekan Angka Stunting

Sebagai informasi, stunted bukan berarti stunting. Setidaknya ada 146 baduta di Kecamatan Tirtomoyo yang discreening.

Tribunsolo.com/Erlangga Bima Sakti
Screening baduta stunted di Kecamatan Tirtomoyo beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri melakukan screening ulang terhadap ratusan anak bawah dua tahun (Baduta) stunted di Kecamatan Tirtomoyo, Sabtu (14/1/2023) lalu.

Direktur RSUD dr Soediran Mangun Sumarso, Adhi Dharma, mengatakan screening ulang itu dilakukan untuk mengetahui mana saja baduta yang termasuk stunting.

Sebagai informasi, stunted bukan berarti stunting.

Adhi mengatakan, setidaknya ada 146 baduta di Kecamatan Tirtomoyo yang discreening, sesuai dengan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri.

"Tim kami juga ada dokter spesialis. Dengan begitu, lewat skrining yang dilakukan maka akan terlihat mana yang stunted dan mana yang masuk kategori stunting," kata dia, kepada TribunSolo.com.

Kegiatan screening itu dilakukan di dua tempat, yakni Pendopo Kecamatan Tirtomoyo dan Balai Desa Sukoharjo.

Baca juga: Kronologi Bus Bawa Rombongan Besan Manten Kecelakaan di Wonogiri : Salip Truk, Kaget, Lalu Terguling

Tujuan digelar di Balai Desa Sukoharjo adalah untuk mendekatkan akses masyarakat.

Selain melakukan screening ulang bagi baduta stunted, pihaknya juga mengedukasi ibu hamil (bumil) dan calon pengantin (catin).

"Itu demi menekan angka stunting. Orang tuanya kita beri edukasi. Ini juga demi mendukung program Pak Bupati, Wonogiri zero stunting di 2024 mendatang," jelasnya.

Soal pemilihan Kecamatan Tirtomoyo, kata dia, untuk memastikan angka stunting sebab Tirtomoyo menjadi lokasi terbanyak baduta stunted.

Adhi menegaskan, stunded bukan berarti stunting sehingga perlu dilakukan pemeriksaan ulang sebab ada beberapa faktor yang memengaruhi.

"Stunted itu kan masih dicurigai stunting. Makanya diskrining lagi. Apakah ada faktor genetik dan lainnya. Hasil pemeriksaan Tim Stunting RSUD dibuat laporan dan kita feedback-kan ke Dinkes dan juga laporan kepada pimpinan," jelasnya.

Baca juga: Ada 5.000 RTLH Kategori Berat di Wonogiri, Bupati Jekek Optimis Penanganan Selesai di Tahun 2024

Salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Tirtomoyo Dani Mursito, menerangkan anak-anak adalah generasi penerus bangsa.

Dani mengatakan stunting di Wonogiri masih perlu perhatian.

Sehingga perlu upaya yang luar biasa dari semua pihak untuk menuju Wonogiri zero stunting di tahun 2024 mendatang.

"Kami mendukung program Pak Bupati itu. Kami harapkan masyarakat turut aktif untuk mencapai itu. Doa dan dukungan masyarakat diperlukan untuk mencapai target tersebut," pungkasnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved