Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Pasangan Manusia Silver asal Bantul Gagal Beraksi, Sedang Make-up, Keburu Diciduk Satpol PP Klaten 

Pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Klaten melakukan operasi penanganan terhadap PGOT di ruas jalan Solo-Yogyakarta.

Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Dok Satpol PP Klaten
Pasangan PGOT yang beroperasi di sepanjang ruas Jalan Solo-Yogyakarta ditindak Satpol PP Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Klaten melakukan operasi penanganan terhadap pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) di sepanjang ruas jalan Solo-Yogyakarta, Rabu (18/1/2023). 

Sub kordinator penindakan Satpol PP Kabupaten Klaten, Sulamto mengatakan pihaknya melakukan operasi selama 2 hari.

"Kita lalukan penanganan selama 2 hari, dari hari kemarin dan hari ini. Dari hasil di lapangan kita amankan sebanyak 6 PGOT," ujar Sulamto saat dikonfirmasi TribunSolo.com.

Pihak Saptol PP Klaten menyisir mulai dari Karangwuni hingga Prambanan.

Sebanyak 6 PGOT diamankan di beberapa titik lampu merah.

Baca juga: Emak-emak di Klaten Kurang Mujur, Gagal Selfie Bareng Iriana, Akhirnya Foto Bareng Paspampres

Baca juga: Warga Berebut Kaus dan Buku dari Ibu Negara di Klaten, Rela Desak-desakan hingga Anak Menangis

"Lokasi yang terjaring berada di beberapa tempat, seperti di Ngaran Mlese, Perempatan RSI, Sangkal Putung, dan Tegal Mas," ujar Sulamto.

Enam PGOT yang terjaring tersebut terdiri dari 5 orang dewasa dan 1 anak-anak.

Mereka adalah pengemis, manusia silver, dan pengamen.

"Untuk yang manusia silver kita amankan saat sedang make up, mereka sepasang suami-istri dari Bantul," kata Sulamto.

Pendapatan mereka paling sedikit sehari mendapat Rp 200 ribu, lokasi pun pasangan tersebut berpindah-pindah.

"Pendapatannya sekali operasi paling tidak sekitar Rp 200 ribu, itu paling sepi," ucap Sulamto.

Mereka mulai operasi sekitar pukul 10.00 WIB, siang istirahat, lalu lanjut hingga sekitar pukul 19.00 WIB.

Mereka menggunakan cairan berwarna khusus untuk melumuri badan.

Ke enamnya kemudian dibawa ke rumah singgah untuk dilakukan asesmen dan pembinaan lebih lanjut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved