Berita Boyolali Terbaru
Pemkab Boyolali Imbau Warga Tak Grusa-grusu Jual Sapi yang Terpapar LSD : Rugi Besar, Harganya Murah
Kerugian besar bakal menanti, karena sapi yang terkena LSD ini harganya bisa anjlok hingga 47 persen.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Masyarakat Boyolali diminta tak khawatir jika sapinya terkena lumpy skin deseases (LSD).
Apalagi sampai latah dengan langsung menjual sapi yang memiliki gejala tersebut.
Kerugian besar bakal menanti, karena sapi yang terkena LSD ini harganya bisa anjlok hingga 47 persen.
Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakan Boyolali, Afiany Rifdania mewanti-wanti masyarakat tak grusa-grusu menjual sapinya.
Baca juga: Peternak Sragen Pilih Tak Jual Sapi Terjangkit LSD : Rugi, Harga Rp15 Juta Hanya Laku Rp3-4 Juta
Sapi yang terkena LSD ini bakal dibeli dengan harga murah.
Karena ternak akan mengalami penurunan berat badan, lantaran tak mau makan.
"Sebab pemborong sapi yang terkena LSD. Biasanya akan memotong sapi untuk dijual dagingnya," ujar Afi, kepada TribunSolo.com, Senin (23/1/2023).
Afi menyarankan agar masyarakat menunggu hingga sapi yang terpapar LSD itu sembuh total.
Meski butuh waktu yang tak sebentar, tapi sapi yang terpapar LSD bisa sembuh.
Baca juga: Curhat Penjual Sapi di Boyolali : Virus LSD Mengganas, Berharap Pasar Tak Ditutup Lagi Layaknya PMK
"Kami melakukan pengobatan. Beberapa kasus sudah sembuh, sudah mulus lagi. Tapi perlu waktu, kira-kira satu bulan," jelasnya.
Menurutnya, penyembuhan LSD bisa dipercepat dengan memberikan makanan yang bergizi pada ternak.
Itu bertujuan untuk menghambat penyebaran dan replikasi virusnya.
"Jika cepat diobati, maka bisa menekan potensi terpapar," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.