Berita Klaten Terbaru
Jenazah Pratu Ferdian Dwi Sukma Disambut Prosesi Secara Militer, Sang Ayah Terlihat Tegar
Jenazah Pratu Ferdian Dwi Sukma disambut secara militer di rumah duka di Klaten. Dalam prosesi itu sang ayah terlihat tegar.
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Jenazah Pratu Ferdian Dwi Sukma tiba di rumah duka di Dukuh Yapak Lor, Desa Troketon, Kecamatan Pedan, Klaten pada Selasa (31/1/2023) sore.
Saat sampai ini, ada prosesi penyambutan secara militer.
Prosesi upacara penyambutan jenazah dipimpin oleh Dandim/0723 Klaten, Letkol Czi Bambang Setyo Triwibowo.
Sementara komandan upacara dijabat Lettu Arh Warsono serta perwira upacara, Kapten Arm Sahono.
Pasukan Upacara terdiri dari Perwira Kodim 0723/Klaten, dan 2 Pleton pasukan bersenjata dan anggota Kodim 0723/Klaten.
Dikutip dari rilis Kodim 0723/Klaten, Almarhum Pratu Ferdian Dwi Sukma merupakan putra ke dua dari pasangan Mayor Inf Surnedi Kasi TUUD Jasdam IV/Diponegoro dan Hastuti Handayani.
Baca juga: Firasat Ibunda Pratu Ferdian Dwi Sukma Kepergian Sang Putra : Api Kompor Menyambar Gerobak Jualan
Pratu Ferdian Dwi Sukma ditemukan meninggal dunia hari Minggu (29/1/2023) sekira pukul 16.00 WIT di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Dia mengalami kecelakaan dalam tugas Pengamanan Wilayah Perbatasan Darat (Pamwilstasrad).
"Rencananya pemakaman berlangsung besok, Rabu (1/2/2023) sekitar Pukul 10.00 WIB, di Sasonoloyo Dukuh Betro, Desa Dlimas, Kecamatan Ceper, Klaten," ujar Mayor Inf Surnedi.
Sang Ayah Tegar
Ketegaran dari seorang ayah melihat anaknya berpulang lebih dahulu jarang ditemui.
Tapi potret mengharukan itulah yang terlihat ketika Mayor Infanteri Surnedi melihat terakhir kali wajah sang anak, gugur dalam bertugas.
Ya, anak Surnedi juga seorang tentara.
Sang anak, Pratu Ferdian Dwi Sukma (25) gugur saat bertugas di Provinsi Papua Pegunungan, dalam insiden Jembatan Digul yang putus.
Ketegaran Surnedi tampak saat jenazah Ferdian tiba di rumah duka di Dukuh Yapak Lor, Desa Troketon, Kecamatan Pedan, Klaten sekira pukul 18.00 WIB.
Baca juga: Pratu Ferdian Dwi Sukma, Korban Peristiwa Jembatan Digul di Papua Pegunungan, Ternyata Warga Klaten
Keharuan terasa saat prosesi penyerahan jenazah Pratu Ferdian, dari pihak TNI Kapten 143 ke Dandim 0723 Letkol Czi Bambang Setyo Tri Wibowo.
Dalam kesempatan itu, peti jenazah Pratu Ferdian, yang berbalut bendera merah putih dan disegel oleh seng, sempat dibuka oleh keluarga.
Surnedi tampak sangat tegar.
Ia tampak sekuat mungkin berusaha agar tak ada air mata menetes jatuh ke pipinya.
Sesekali terlihat ia mengatup-ngatupkan mata dengan cepat, sebuah usaha sebisanya untuk mengusir air mata dari pelupuk matanya.
Tapi, ia tegar.
Sunerdi juga tampak tenang, saat salah satu kerabat, berteriak histeris, meneriakkan "Ferdian!".
Keluarga pun berusaha mengikhlaskan kepergian Pratu Ferdian Dwi Sukma dengan mengirimkan doa sambil menyentuhkan wajah mereka ke peti jenazah.
"Jenazah akan disemayamkan di rumah duka selama 1 malam dan rencananya besok dimakamkan besok pukul 10.00 WIB di Sasonoloyo Dukuh Betro, Desa Dlimas, Kecamatan Ceper," ujar Surnedi, yang bertugas di Makodam IV/Diponegoro, Semarang ini. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.