Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Radio Oemoem Sragen, Tak Lagi Menyala Tergerus Zaman, Sekarang Dijadikan Patokan Mencari Alamat

Monumennya ada di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di Kampung Cantel Kulon, Kelurahan Sragen Kulon.

Tribunsolo.com/Septiana Ayu Lestari
Monumen Radio Oemoem di Kampung Cantel Kulon, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan/Kabupaten Sragen, Kamis (9/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Setiap tanggal 9 Februari diperingati sebagai Hari Pers Nasional (HPN).

Di Sragen terdapat saksi bisu mengenai perkembangan penyiaran yang masih ada hingga saat ini, yaitu Radio Oemoem.

Monumennya ada di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di Kampung Cantel Kulon, Kelurahan Sragen Kulon.

Pantauan TribunSolo.com, monumen itu masih terawat dengan baik.

Monumen tersebut memiliki tinggi kurang lebih 3-4 meter, dengan pelindung mesin radio dibuat mirip pagupon atau kandang merpati.

Sayangnya, kini tidak lagi terdengar suara siaran dari radio tersebut, yang sudah mati karena termakan perkembangan zaman.

Salah satu warga sekitar, Har (68) menceritakan dulunya radio tersebut dipadati warga untuk mendengarkan pidato Presiden Pertama Indonesia, Soekarno atau Bung Karno.

"Berdasarkan cerita dari bapak dan orang tua dulu, masyarakat berbondong-bondong kesini untuk mendengarkan pidato Bung Karno, mungkin sudah ada sejak zaman kemerdekaan sekitar tahun 1945," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (9/2/2023).

"Sekitar Radio Oemoem kalau ada pidato Bung Karno selalu penuh," tambahnya.

Disebutkan Radio Oemoem begitu populer pada sekitar tahun 1960-an.

Baca juga: Perjalanan Panjang Pasar Burung di Sragen, Eksis Sejak 1975, Lokasi Pertama di Selatan Alun-alun

Baca juga: Jalan Nglebak-Jambanan Sragen yang Rusak 10 Tahun Akhirnya Diperbaiki, Sempat Ditanami Pohon Pisang

Selain itu, Radio Oemoem juga merupakan pusat hiburan bagi warga Sragen saat itu, salah satunya mendengarkan siaran pagelaran wayang.

Menurutnya, di atas monumen itu, hanya terdapat mesin radio racikan sendiri yang bisa menyala secara otomatis yang dihidupkan dengan dialiri listrik.

Bentuk monumen Radio Oemoem dulu tak jauh beda dengan kondisi sekarang.

Lokasinya dulu berada di sebelah selatan monumen Radio Oemoem saat ini.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved