Berita Karanganyar Terbaru
Ganasnya Penyakit Kerdil Rumput Landa Padi di Jaten Karanganyar : Daun & Akar Kaku, Bisa Gagal Panen
Penyakit kerdil rumput membuat resah petani di Kabupaten Karanganyar, karena bisa menyebabkan gagal panen.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Penyakit kerdil rumput membuat resah petani di Kabupaten Karanganyar.
Pasalnya, penyakit yang menghinggapi tanaman padi itu membuat sawah di Wilayah Kecamatan Jaten menjadi gagal panen.
Ketua Gapoktan Kecamatan Jaten, Heri Susanto mengatakan serangan kerdil rumput atau kerap disebut pari KB membuat 80 persen gagal panen di wilayahnya pada tahun lalu.
Penyakit tersebut terjadi di Desa Jati, Jaten dan sebagian Desa Dagen dan Suruhkalang.
"Empat kali musim tanam di tahun 2022 banyak gagal panen, 80 persen gagal, serangan penyakit kerdil rumput," kata Heri kepada TribunSolo.com, Jum'at (10/2/2023).
Heri mengatakan huna mencegah gagal panen akibat virus itu pada musim tanam kali ini, petani diminta mengenali ciri-ciri rumpun yang terinveksi.
Lanjut, kata dia, biasanya, ciri-cirinya tak terlihat di awal tanam, namun mulai kentara pada usia tanam 40-50 hari, yakni tanaman tidak berkembang bagus, daun kaku, akar yang seharusnya berwarna merah berubah putih, kering dan kaku.
Baca juga: Curhatan Petani di Jaten Karanganyar : Pernah Gagal Panen karena Dimakan Hama, Bikin Tanaman Kerdil
Baca juga: Benda Misterius yang Ditemukan di Plafon Rumah Klaten Ternyata Granat, Gegana : Berkarat Tapi Aktif
"Tanahnya jenuh karena pola tanamnya enggak diterapkan, cenderung asam akibat pupuk kimia," ucap Heri.
Ia menyarankan para petani mengubah pola tanam dan beralih ke metode organik.
Kemudian kata dia, herakan memperbaiki kondisi tanah juga harus massal.
Ia mengatakan kemunculan kerdil rumput merupakan akumulasi problem tanah yang jenuh dan terkontaminasi zat kimia.
"Kondisi tanah semacam ini bisa merangsang daur hidup wereng hijau, kalau hanya parsial gerakannya, tidak akan efektif," ungkap dia.
"Efeknya baru dirasakan sekarang, mari beralih ke cara organik dan memakai pola tanam," pungkasnya Heri. (*)
816 Warga Karanganyar Siap Haji Tahun 2023 : Paling Tua Ada Petani Jumapolo Berusia 97 Tahun |
![]() |
---|
Ramai PNS Dapat Uang Makan Tambahan Rp550 Ribu Per Bulan, Tak Berlaku di Pemkab Karanganyar |
![]() |
---|
Gempa Tuban Terasa Sampai Solo Raya, Bikin Karyawan di Karanganyar Berhamburan Keluar |
![]() |
---|
Fakta Colomadu: Harga Tanah Kian Mahal hingga Menjamur Restoran Baru, Diprediksi Jadi Kawasan Bisnis |
![]() |
---|
Paspampres Sempat Berjaga di TPU Mundu Karanganyar, Presiden Jokowi Akan Ziarah ke Makam Ibunda? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.