Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Kisah Emak-emak Penambal Jalan di Sukoharjo : 30 Tahun Geluti Pekerjaan Ini, Dibayar Rp80-125 Ribu

Tak sekedar mencari rezeki, pekerjaan menambal jalan ini dengan senang hati dia lakoni karena dapat membantu pengendara jalan melintas dengan nyaman.

Tribunsolo.com/Anang Ma'ruf
Potret emak-emak yang bekerja menambal jalan di Jl. Veteran Perang Kemerdekaan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (15/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Definisi wanita perkasa pantas disematkan kepada emak-emak penambal jalan di Sukoharjo ini.

Pekerjaan kasar dan berat yang identik dikerjakan kaum adam, justru mereka jalani.

Salah satunya adalah Jami (49) warga Desa Pepen, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo.

30 tahun terakhir dalam hidupnya dihabiskan dengan bekerja serabutan menambal jalanan yang rusak.

Upah yang dia terima dengan bekerja seperti ini tidaklah banyak.

"Untuk honor, yang saya dapat berkisaran Rp80 ribu sampai Rp125 ribu. Honor tidak pasti tergantung proyeknya," kata Jami, kepada TribunSolo.com, Rabu (15/2/2023).

Kini, Jami menjadi tulang punggung keluarganya.

Pasalnya sang suami sudah meninggalkan dunia fana ini lima tahun lalu.

Baca juga: Selamat Tinggal Jalan Berlubang! Pemkab Sukoharjo Gelontorkan Rp80 M Perbaiki Jalan di 4 Titik Ini

Baca juga: Cerita Cinta Mahasiswa Sukoharjo : Ngamuk Hubungan Kandas, Foto Kekasih Tanpa Sehelai Benang Disebar

"Suami saya meninggal dunia pada tahun 2017, meninggal dikarenakan sakit," ucap Jami, 

Jami kini tinggal berdua bersama anaknya yang masih duduk di bangku SMA.

Menurutnya dalam sehari dia dan rekan-rekannya bisa menambal jalan mencapai 4 hingga 5 Kilometer.

Tapi apabila melakukan perbaikan total, jarak 5 kilometer baru bisa diselesaikan dalam waktu satu minggu.

Kini, dia tengah memperbaiki Jalan Veteran Perang Kemerdekaan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

"Kalau nambal jalan seperti ini biasanya mulai pukul 09.00 WIB. Itu masih pembakaran, tunggu satu jam baru pukul 10.00 WIB memulai tambal jalan," jelasnya.

Dibalik pekerjaannya yang berat itu, Jami ternyata juga menyimpan niat mulia.

Tak sekedar mencari rezeki, pekerjaan menambal jalan ini dengan senang hati dia lakoni karena dapat membantu pengendara jalan melintas dengan nyaman.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved