Berita Solo Terbaru
Kisah Warung Rujak Cingur Prabu : Berjualan di Teras Rumah, Jadi Langganan Selvi Ananda Hingga SBY
Sri Rahayu memulai usahanya di teras rumahnya yang berada tak jauh dari Jalan Sutan Syahrir.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Inisiatif Sri Rahayu untuk membuka usaha rujak cingur di Solo berbuah manis.
Usahanya itu digemari sejumlah tokoh tanah air.
Usaha tersebut dimulainya setelah empat tahun memutuskan pindah ke Solo dari Malang.
Mengikuti suaminya yang asli Kota Bengawan, tepatnya tahun 1986.
Dari situlah Warung Rujak Cingur Prabu berdiri.
"Inisiatif saya sendiri, keinginan jualan itu adalah keinginan saya sendiri, menu-menu yang ada di sini dari saya sendiri," kata pemilik warung, Sri Rahayu kepada TribunSolo.com, Minggu (19/2/2023).
Sebelum membuka usaha itu, Rahayu hanyalah seorang ibu rumah tangga.
Ia memiliki lima orang anak di mana salah seorang diantaranya turut membuka usaha yang sama.
Mereka semua pun sampai mencecap bangku pendidikan kuliah sarjana.
Kini ada juga yang bekerja di perusahaan besar, salah satunya di segmen kopi.
Baca juga: Saran FX Rudy untuk Gibran Agar Banjir Solo Teratasi,Singgung Jagalan yang Dulunya Tak Pernah Banjir
"Saya dulu (buat menu) akal-akalan sendiri. Saya orang Malang, Jawa Timur, serba Jawa Timur," ucapnya.
Rahayu memulai usahanya di teras rumahnya yang berada tak jauh dari Jalan Sutan Syahrir.
Di dalam gang, sisi selatan Living Space atau belakang warung makan olahan daging babi Bah Kede.
Di rumah itu, usaha Rahayu dilirik pelanggan meski teras rumah itu tergolong 'mungil'.
Karena hanya bisa buat tiga sampai empat meja dengan setiap mejanya ada empat kursi.
Para pelanggan datang silih berganti karena rasanya enak dan juga bersih tempatnya.
Tak berselang lama, Rahayu mendapat tawaran dari saudaranya.
Tawaran itu berupa kesempatan untuk membuka warung di Toserba Prabu.
Di sana Rahayu tak lama membuka usaha.
Ya, hanya bertahan dua tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk membuka di pinggir jalan Sutan Syahrir.
Di sana pun kemudian membuka warung dengan konsep pedagang kaki lima (PKL).
Baca juga: Di Balik Banjir Solo : Ternyata Air Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Sumbang 20 Persen di Bengawan Solo
Pemilik kemudian mendapat saran untuk bisa kembali berjualan di teras rumahnya. Agar mendapat kesan bersihnya.
Itu kemudian dituruti Rahayu dan bertahan sampai sekarang.
Menu-menu yang dijual Rahayu pun dilirik sejumlah tokoh lokal maupun nasional.
Istri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda beberapa kali pesan ke warung milik Rahayu.
Selvi biasanya memilih untuk memesan lewat ojek online. Rujak cingur menjadi satu yang digemarinya.
Kemudian ada juga mantan menteri sekretaris negara, Moerdiono.
"(Dulu pak Moerdiono) datang ke sini, tapi nunggu di mobil, ajudannya yang ke sini," ucap Rahayu.
Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga jadi pelanggan.
Bila ingin mencicip rujak cingur, dia selalu memesan ke warung Rujak Cingur Prabu.
"Dia ordernya dari Diamond," ujarnya.
(*)
Pasar Kabangan Dinilai Kurang Strategis Digabung dengan Pasar Jongke Solo Jateng, Ini Kata Pedagang |
![]() |
---|
Gibran Sebut Aduan Mahasiswa UNS ke Dirinya Salah Alamat, Minta Langsung ke Menteri Pendidikan |
![]() |
---|
Gibran Geber Pengerjaan 2 Lapangan Blulukan dan Stadion UNS Jelang Piala Dunia U-17 |
![]() |
---|
Tempuh Rute 113,7 Km, Ganjar Harap Peserta Tour de De Borobudur Nikmati Wisata yang Tersaji |
![]() |
---|
Gibran Lagi di Korea Selatan, tapi Diminta Presentasikan Pengentasan Kemiskinan dalam Rakernas PDIP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.