Kuliner Solo
Kuliner Karanganyar : Gurihnya Coto Makassar di RM Pondok Sulawesi Ini, Kuahnya dari Air Beras
Chef Daeng menyebut air beras dalam komposisi hidangan Coto Makassar ini sudah lama digunakan. Lalu apa bedanya dengan air santan?
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Hidangan Coto Makassar umumnya menggunakan air santan untuk menambah kental dan gurih masakan.
Namun ternyata, Coto Makassar dulunya menggunakan air tajin atau air beras sebagai kuah.
Nah, ada restoran ala Sulawesi yang di Jalan Solo-Tawangmangu, Kelurahan Gayamdompon, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, yang masih menggunakan resep lawas dalam sajian Coto Makassar mereka.
Rumah makan tersebut bernama Pondok Sulawesi.
Baca juga: Kuliner Sragen: Nasi Trancam Mbah Pine Sudah 30 Tahun Berjualan, Menu Sehat Hanya Rp 5.000 per Porsi
Chef Daeng selaku pemilik RM Pondok Sulawesi mengatakan hidangan Coto Makassar yang ia sajikan tidak menggunakan santan, karena dianggap memiliki risiko tinggi dalam kesehatan tubuh.
"Kami menggunakan air beras karena saya rasa lebih aman daripada menggunakan santan," kata Daeng kepada TribunSolo.com, Minggu (19/2/2023).
Daeng menyebut air beras dalam komposisi hidangan Coto Makassar ini sudah lama digunakan.
Bahkan, pada jaman dahulu, kata dia, Coto Makassar awalnya memang menggunakan air beras.
Baca juga: Kuliner Solo: Rujak Cingur Prabu, Langganan Selvi Ananda hingga Presiden ke-6 Indonesia SBY
"Penggunaan santan untuk memperkental dan memberikan kesan gurih ke hidangan tersebut, namun tradisi sebenarnya menggunakan air beras karena warnanya putih dan ada kandungan nutrisi di dalamnya," ujar Daeng.
Ia melanjutkan, dalam semangkuk Coto Makassar yang ia sajikan, ada bumbu aneka rempah-rempah seperti bawang putih, serai, ketumbar, jinten, lengkuas, dan jahe.
Bumbu-bumbu rempah yang sudah dihaluskan tersebut ditumis hingga berbau wangi.
"Setelah itu, langsung dicampur dengan air beras dan dimasak, dan kemudian ditambah kacang goreng yang sudah dihaluskan," kata Daeng.
Baca juga: Kuliner Solo: Rujak Cingur Prabu, Langganan Selvi Ananda hingga Presiden ke-6 Indonesia SBY
Dia mengatakan harga hidangan Coto Makassar dibanderol sekitar Rp 20 ribu rupiah.
Menurutnya, hidangan Coto Makassar lebih enak disajikan dengan menggunakan ketupat atau buras sebagai pendamping.
"Kami buka mulai pukul 09.00 WIB hingga 19.00 WIB, namun saat akhir pekan biasanya pukul 17.00 WIB, sudah tutup karena banyak yang pesan," ungkap Daeng.
(*)
Sejarah Songgo Buwono, Kudapan yang Kerap Disajikan Acara Pernikahan di Solo dan Sekitarnya |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Bakso dan Mie Ayam Enak di Wonogiri, Bisa Jadi Pilihan untuk Buka Puasa |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Nasi Goreng Enak dan Legendaris di Solo Raya, Bisa Jadi Pilihan untuk Buka Puasa |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Tempat Makan Tongseng Enak di Solo Jateng, Jokowi Biasanya Beli di Warung Ini |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Es Legendaris di Solo yang Cocok untuk Pilihan Buka Puasa, Gempol Pleret hingga Dawet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.