Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Keluarga AG Mendapatkan Ancaman Imbas Kasus Penganiayaan, Sang Kakak Ungkap Kronologi Versi AG

Alasan Ivana Yoan memberanikan diri bersuara karena kasus tersebut secara langsung memukul mental keluarga, khususnya sang adik.

Tribunnews.com/Kompas.com
Mario Dandy Satriyo, Shane Lukas dan AG pelaku penganiayaan David Ozora 

Kemudian pergi melakukan treatment di salah satu mall.

Di waktu itu, MDS sempat menunggu diluar dengan posisi HP AG lowbat dan kembali teringat soal kartu pelajar D tertinggal di rumahnya.

Kemudian meminta MDS untuk memesan gosend untuk mengambil kartu pelajar D diantar ke mall tempat mereka berada.

"Gosend dipesan oleh MDS, selama menunggu ternyata MDS menjemput temannya S, ternyata sebelum sampai mereka sudah ada pembicaraan sendiri, 'wah parah nih kalau jadi loe gue gak terima pukuli ajah nih' sudah dikonfirmasi BAP," ucap Ivana.

Dimomen itu, Ivana menerangkan jika AG pertama kalinya bertemu dengan S dan di mobil tidak ada pembahasan soal penganiayaan terhadap D.

Selesai dari mall mereka menuju kediaman di Lebak Bulus, namun dikabarkan jika D tidak ada.

"D diberi tahu jika ada di rumah saksi R di Pesanggrahan, dari mall menuju TKP tidak ada rencana penganiayaan, yang AG tahu ingin mengembalikan kartu pelajarnya D, dan MDS ingin berbicara baik-baik dengan D," jawabnya.

Ivana mengatakaan, jika AG sebelum turun mobil saat sampai TKP meminta MDS untuk menyelesaikan dengan baik-baik.

"Mereka nunggu di trotoar dekat rumah tersebut, orang pertama masuk ke rumah saksi R yakni MDS lalu S dan AG, ketika sampai di rumah berusaha membuka tralis karena tidak berhasil lalu menunggu di teras," ujarnya.

"MDS lantas meminjam HP AG mengirimkan voice note ajak D untuk turun, D disitu posisinya tau ada MDS, di mana MDS sempat mengenalkan diri, awalnya baik-baik saja, namun di situ ada VN yang akhirnya intonasi MDS jadi meninggi, 'loe yang turun atau gue yang naik', sehingga D turun," ucapnya.

Baca juga: Keluarga AG Kena Imbas Kasus Mario Dandy Aniaya David, Kini Mengaku Dapat Ancaman Misterius

D turun lalu bertemu AG maksud awal mengembalikan kartu pelajar itu tersampaikan karena sudah diterima.

Di saat itu juga, MDS memberi isyarat mundur kepada AG untuk pergi kemudian ngobrol baik baik hal tersebut sudah terkonfirmasi dari pengakuan AG.

"AGH balik ke mobil mengambil minum saat kembali, D sudah dalam posisi push up disuruh MDS," ujarnya.

"Tidak lama ada satpam datang, bertanya 'ada apa di sini?', MDS menjawab ada COD, satpam bertanya sudah ketemu orannya, MDS menjawab 'sudah di rumah mobil merah' membuat Saptam pergi," jelasnya.

MDS lantas meminta D untuk melakukan push upnya lagi, kemudian memerintahkan S untuk merekam setelah memberikan isyarat.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved