Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kebakaran di Plumpang

Pengakuan Keluarga Korban Kebakaran Depo Pertamina, Disodorkan Surat Tak Gugat Usai Diberi Rp10 Juta

Rohma, satu diantara keluarga korban tewas kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, mengungkap dirinya mendapatkan santunan Rp 10 juta.

Istimewa
Kebakaran melanda Depo Pertamina di Plumpang, Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023). Kebakaran terjadi tepat di pipa penerimaan BBM di Integrated Terminal BBM Jakarta, Plumpang. 

TRIBUNSOLO.COM - Rohma, satu diantara keluarga korban tewas kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, mengungkap dirinya mendapatkan santunan Rp 10 juta.

Namun usai mendapatkan santunan tersebut ia mengaku diminta untuk tidak menggugat Pertamina.

Baca juga: Identitas 5 Jenazah Korban Kebakaran Plumpang, Hasil Identifikasi Terbaru Polri, Dua Masih Anak-anak

Saat itu ia menjelaskan ada pihak yang mengaku dari Pertamina menyodorkan sejumlah surat kepadanya.

Adapun surat tersebut disodorkan dan kemudian ditandatangani saat mengambil jenazah orangtuanya yang menjadi korban kebakaran Depo Plumpang di RS Polri, Kramat Jati pada Minggu (5/3/2023) lalu.

Saat itu, Rohma mengaku bahwa ia dan keluarganya tidak membaca lebih lanjut mengenai surat yang disodorkan pihak yang mengaku dari Pertamina lantaran masih dalam keadaan berduka dan ingin segera memakamkan orangtuanya.

Namun, setibanya di rumah usai pemakaman Iriana, keluarga terkejut saat membaca isi surat bermaterai tersebut.

Pasalnya isi di dalam surat itu menyatakan keluarga menerima uang santunan sebesar Rp10 juta, dengan tidak boleh ada gugatan ke Pertamina ke depannya.

Hal tersebut membuat Rohma mengaku kecewa lantaran pihak yang mengaku dari Pertamina sengaja memanfaatkan kondisi keluarga yang sedang berduka.

"Keluarga menandatangani surati itu dan terima uang Rp10 juta karena dalam keadaan binggung saat ambil jenazah orang tua dan tidak sadar apa isi suratnya," ujar Rohma saat ditemui jurnalis KOMPAS TV, Senin sore (6/3/2023), dikutip dari Kompas.tv.

Baca juga: Usut Penyebab Kebakaran di Plumpang, Polisi Periksa 24 Saksi, Terdiri dari Satpam hingga Warga

Menanggapi kejadian tersebut Eksekutif General Manager Pertamina Patra Niaga Bagian Barat, Deny Djukardi, menyatakan akan menelusurinya.

Pihaknya bakal mengonfirmasi ke jajaran Pertamina Plumpang dan tim yang ada di lapangan, baik yang ada di lokasi kebakaran serta tim yang bersiaga di rumah sakit.

Menurut Deny, saat ini tim masih mendata ahli waris yang menjadi korban kebakaran pipa pengisian BBM di Depo Pertamina Plumpang.

"Kami akan meminta konfirmasi dengan tim kami di Plumpang, karena kami masih mendata masing-masing korban dan ahli waris," ujar Deny.

Adapun peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang terjadi pada Jumat (3/3/2023) sekitar pukul 20.11 WIB.

Dalam kejadian itu, belasan orang dilaporkan meninggal dunia, serta puluhan mengalami luka bakar.

Tak hanya itu, musibah kebakaran depo merembet hingga ke pemukiman warga sekitar yang menyebabkan ratusan warga mengungsi. Belum diketahui secara pasti penyebab dari kebakaran tersebut.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved