Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Info Kesehatan

Sering Buang Air Kecil Bisa Jadi Tanda Gula Darah Tinggi atau Hiperglikemia, Simak Penjelasannya

Bagi orang yang tidak memiliki diabetes, gula darah normal berada di kisaran 70–99 mg/dl saat berpuasa atau tidak makan selama 8 jam.

|
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
(SHUTTERSTOCK)
Ilustrasi kencing batu 

TRIBUNSOLO.COM - Kamu kerap merasa haus dan sering ingin buang air kecil alias kencing?

Bisa jadi itu tanda-tanda kamu memiliki gula darah tinggi atau diabetes.

Dilansir dari Kompas.com, secara umum kadar gula darah normal adalah antara 70 mg/dL hingga 130 mg/dL.

Baca juga: Benarkah Cabut Uban Malah Bikin Rambut Putih Makin Banyak? Simak Faktanya

Namun, bagi orang yang tidak memiliki diabetes, gula darah normal berada di kisaran 70–99 mg/dl saat berpuasa atau tidak makan selama 8 jam.

Sedangkan untuk orang tanpa diabetes, gula darah satu hingga dua jam setelah makan biasanya kurang dari 140 mg/dl.

Ada beberapa gejala yang harus diwaspadai sebagai tanda lonjakan kadar gula darah. 

Laman Healthline menjelaskan enam tandanya:

  • Peningkatan frekuensi buang air kecil (sering kencing)
  • Rasa haus yang meningkat
  • Penglihatan kabur
  • Luka susah sembuh
  • Sakit kepala
  • Mudah lelah
  • Lebih lanjut, gejala gula darah tinggi bisa berkembang seiring waktu.

Kamu mungkin tidak menyadari bila ada sesuatu yang salah pada tubuh.

Parahnya, semakin lama gula darah tinggi dibiarkan, bisa memicu penyakit lain yang akan muncul.

Penyakit tersebut seperti penyakit mata, ginjal, kardiovaskular, neuropati atau kerusakan saraf.

Adapun tingginya kadar gula darah atau hiperglikemia bisa dipicu akibat seringnya mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi.

ilustrasi es manis
ilustrasi es manis 

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makan Micin atau MSG Bikin Bodoh? Simak Penjelasan Para Dokter

Hiperglikemia sering terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin, tidak dapat menggunakannya dengan baik, atau mengembangkan resistensi insulin.

Tidak sedikit pula gula darah tinggi dikaitkan dengan penyakit diabetes melitus.

Mengutip Tribunnews.com, diabetes melitus didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi.

Penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.

(*)

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved