Pembangunan Infrastruktur JLT Sukoharjo Terhambat Anggaran, Pemkab Sukoharjo Butuh Rp360 Miliar

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Rencana pembangunan Jalur Lingkar Timur (JLT) saat ini tertunda.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo membutuhkan anggaran yang besar untuk pembangunan JLT itu.

Anggaran tersebut sebesar Rp 360 miliar untuk merealisasikan pembangunan JLT di Sukoharjo.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo Bowo Sutopo Dwi Atmojo mengatakan, hingga saat ini belum menerima petunjuk lebih lanjut mengenai  pembangunan JLT  tersebut.

"Proses pembangunan JLT sejak tahun 2021 namun pada tahun 2022 pemkab Sukoharjo hanya proses pembebasan tanah, dan saat ini 2023 masih menunggu kebijakan Bupati Sukoharjo," jelas Bowo Sutopo saat ditemui TribunSolo.com, Senin (27/3/2023).

Dia juga mengatakan, terhambatnya pembangunan JLT tersebut diakibatkan besarnya anggaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.

Baca juga: Jalan Lingkar Kota Wonogiri Dibuka Kembali, Warga Tetap Diminta Ekstra Waspada Ketika Melintas

"Pembangunan JLT sebagai prioritas pembangunan di Sukoharjo dengan perencanaan Jangka Panjang," jelasnya.

Bowo mengatakan, bahwa DPUPR Sukoharjo akan mengajukan bantuan keuangan ke pemerintah pusat, diharapkan bantuan tersebut membantu Pemkab Sukoharjo dalam pembangunan JLT.

Perlu diketahui bahwa perencanaam pembangunan JLT sejak tahun 2017 lalu, Kendati demikian Pemkab Sukoharjo juga telah melakukan pembangunan infrastruktur.

Pembangunan pendukung JLT tersebut  berupa jalan tembus Sugihan-Paluhombo Bendosari sepanjang 6 kilometer di tahun 2022.

"Tahun 2023 nantinya akan membangun jembatan sebagai pendukung kebutuhan infrastruktur di jalur Sugihan-Paluhomo Bendosari sebagai jalan tembus JLT," tandasnya.

Dua proyek tersebut yakni pembangunan Jembatan Bleki 1 dan Jembatan Bleki 2 di Desa Mertan, Kecamatan Bendosari. (*)