Anak Kembar di Boyolali Hanyut

Operasi Pencarian Raffa & Raffi di Boyolali: Libatkan 100 Relawan, Susuri Sungai hingga Radius 25 Km

Pencarian si kembar Muhammad Raffa (7) dan Muhammad Raffi (7) yang hanyut di Sungai Serang terus dilakukan, Kamis (30/3/2023)

Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Tri Widodo
Petugas menyisir Sungai Serang untuk mencari keberdaan anak kembar yang hanyut terseret arus di Dukuh/Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Kamis (30/3/2023). Korban hanyut adalah masih usia 7 tahun Raffa dan Raffi. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Pencarian si kembar Muhammad Raffa (7) dan Muhammad Raffi (7) yang hanyut di Sungai Serang terus dilakukan, Kamis (30/3/2023).

Di kembar hanyut di sungai yang berada di Bandung Kulon, Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.

Selain BPDB, TNI, Polri, dan PMI, operasi ini juga melibatkan komunitas SAR dan masyarakat.

Dalam melakukan pencarian, tim SAR gabungan dibagi dalam 5 SRU.

Operasi pencarian Raffa dan Raffi, dimulai dari titik awal keduanya dinyatakan hilang di sungai anak kali Serang.

Kepala posko pencarian, Gembong Suroto mengatakan operasi pencarian ini menyisir aliran sungai hingga radius 25 kilometer dari titik awal.

"Pagi ini seratusan personel melakukan penyusuran sungai," ujarnya kepada TribunSolo.com.

Tim relawan akan melakukan pencarian dengan teknis penyusuran basah.

Relawan akan turun berenang mengikuti aliran sungai.

"Nanti di titik 25 kilometer, pencarian dengan menggunakan perahu karet," ujarnya.

Pantauan TribunSolo.com, operasi SAR ini diawali dengan apel di Posko pencarian pada pukul 07.00 WIB.

Baca juga: Nak Kamu di Mana Teriak Sang Ibu Asal Boyolali Mencari Anak Kembarnya yang Hanyut di Sungai

Baca juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Teguh Prakosa Blak-blakan Pemkot Solo Tak Rugi

Posko ini didirikan di depan rumah salah satu warga.

Selanjutnya relawan yang bertugas dilakukan pendataan dan pembagian SRU.

Setelah beberapa penjelasan, relawan mulai diberangkatkan ke titik-titik yang telah ditentukan.

SRU 1, melakukan penyisiran dari lokasi awal bocah kembar itu kalap.

Relawan dengan menggenakan pelampung, berenang menyusuri aliran sungai.

Setiap sudut sungai tak luput pemantau relawan yang berjumlah minimal 12 orang relawan. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved