Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Kisah Pemudik Rela Tempuh Jalur Darat, Udara, dan Laut demi Bertemu Anak-Suami di Sumbawa

Seperti halnya yang dilakukan Dani (26), seorang calon dokter umum yang mudik untuk bertemu dengan suami dan anaknya di kampung halaman, Sumbawa.

Tribunsolo.com/Ahmad Syarifudin
ILUSTRASI MUDIK, Suasana di Terminal Tirtonadi Solo saat kedatangan bus dengan program mudik gratis dari Pemprov DKI Jakarta, Senin (17/4/2023). 

TRIBUNSOLO.COM - Mudik merupakan momen yang sering digunakan para perantau untuk kembali bertemu dengan keluarga di kampung halaman.

Seperti halnya yang dilakukan Dani (26), seorang calon dokter umum yang mudik untuk bertemu dengan suami dan anaknya di kampung halaman, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Lelah saat Mudik? Mampir ke SPBU Jombor Sukoharjo: Tak Hanya Isi Bensin, Ada Tempat Makan

Dikutip dari Kompas.com, ia sedang merantau menyelesaikan studinya di Tegal, Jawa Tengah, untuk mendapat gelar dokter.

"Iya merantau, kebetulan saya lagi koas di Tegal. Jadi kemarin saya dari Tegal ke Jakarta naik kereta, terus semalam di Jakarta nginep di tempatnya teman," kata Dani di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (19/4/202:).

Dalam mudik ini, ia harus menempuh jalur darat, udara dan laut untuk bertemu suami dan anaknya di kampung halaman.

Waktu tempuh perjalanan yang cukup panjang telah siap dihadapi Dani demi buah hati dan suami.

Pertama, Dani menempuh jalur darat dengan kereta api dari Tegal menuju Jakarta dengan waktu tempuh 4,5 jam.

"Dari Tegal ke Jakarta naik kereta sekitar empat jam setengah, terus dari Jakarta ke (Pulau) Lombok sekitar dua jam," ujar dia.

"Lalu dari Lombok ke Sumbawanya naik (kapal) feri lima jam. Jadi cukup panjang ya," kata dia.

Baca juga: Viral Kisah Kakek 70 Tahun Tetap Puasa saat Mudik Naik Sepeda Ontel, Doa Keluarga jadi Penyemangat

Dani mengaku sengaja datang lebih cepat ke bandara Soekarno-Hatta karena takut terjebak macet di jalan.

Pulang ke kampung halaman setiap tahun sudah menjadi agenda rutin Dani. 

"Naik transportasi udara (pesawat). Karena kan kalau dari Lombok kan lumayan jauh ya. Jadi yang lebih cepat saja gitu," kata dia.

Sementara harga menuju Pulau Lombok bisa mencapai harga Rp 1,8 juta.

"Kebetulan ini tiketku gratis, tapi kalau bayar biasanya (maskapai) garuda Rp 1,8 juta," ujar dia.

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved