Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar

Sosok Ganjar Pranowo, Capres PDIP untuk Pemilu 2024: Berasal dari Keluarga Polisi, Terkenal Disiplin

Sosok Capres dari PDIP Ganjar Pranowo merupakan sosok yang disiplin dan berasal dari keluarga Polisi. Ganjar kini telah resmi diusung PDIP.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di pernikahan Kaesang dan Erina di Solo. Dia kini diusung sebagai Capres PDIP. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Ganjar Pranowo resmi ditunjuk sebagai Calon Presiden (Capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Sosok Ganjar ini lahir di kaki Gunung Lawu dari keluarga polisi.

Sujito (70) Ketua RT 3 RW 2, Kampung/Kelurahan/Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar mengatakan Ganjar dilahirkan dari keluarga Polisi yang bernama Pamudji dan Sri Suparni.

"Saat itu, ayah Ganjar yang merupakan polisi dipindah tugaskan dari Semarang ke Polres Karanganyar, tepatnya menjadi instruktur Brigade Mobil Detasemen Khusus Alap-alap (Brimob Denplat) di sini," kata Sujito kepada TribunSolo.com, Jum'at (21/4/2023).

Sujito mengatakan saat itu, ayah Ganjar mengontrak sebuah rumah yang berada di dekat rumahnya.

Dia menuturkan, Pamudji membawa ibu dan saudara-saudara Ganjar ke rumah yang kini bernama Griya Suparni yang berada di RT 3 RW 2, Kampung/Kelurahan/Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Ia menjelaskan, rumah kontrakan tersebut menjadi saksi dimana Ganjar dilahirkan.

"Saat kepindahan ke rumah tersebut, Ganjar masih di dalam kandungan ibu hingga ia lahir di rumah tersebut," kata Sujito.

Lanjut, dia mengatakan ketika Brimob dibubarkan, posisi ayah Ganjar diserahkan ke Polres Karanganyar.

Saat itu, ayah Ganjar kemudian membeli rumah yang tak jauh dari kontrakannya tepatnya RT 05, RW 03, Kelurahan Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Baca juga: Euforia Warga Gatak Sambut Ganjar Pranowo Sebagai Capres PDIP: Gelar Nobar dan Potong Gundul

"Bangunan rumah yang dibeli saat itu, kecil dan sederhana," ucap Sujito.

Dia menjelaskan, Ganjar kecil hidup dan tinggal di wilayah Tawangmangu hingga belasan tahun.

Ia mengungkapkan, Ganjar kemudian meninggalkan Tawangmangu setelah lulus dari SDN 1 Tawangmangu.

"Dia di Tawangmangu hanya sampai Kelas 6 SD atau selama 12 tahun, karena ayahnya saat itu pensiun dan ingin kembali ke kampung halamannya di Purworejo," jelas Sujito.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved