Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilpres 2024

Refly Harun Sebut Pilpres 2024 Tak Menarik jika Hanya 2 Paslon: Ada Anies Menarik, Meski Babak Belur

Alasannya menurut Refly Harun adalah hal itu memastikan keberlangsungan demokrasi di Indonesia berjalan baik.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, yang digadang merupakan Capres 2024. 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA -- Pakar hukum tata negara Refly Harun menyebut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin menarik jika diikuti oleh banyak pasangan calon (paslon).

Alasannya menurut Refly Harun adalah hal itu memastikan keberlangsungan demokrasi di Indonesia berjalan baik.

Ia mengatakan, jumlah paslon yang banyak akan menentukan demokrasi Indonesia ke arah lebih baik.

Baca juga: Prabowo Subianto Disindir karena Berulang Kali Kalah di Pilpres, Gerindra Samakan dengan Pendekar

"Kita harap ada genuine election. Kalau yang bertanding cuma Ganjar, Prabowo, enggak menarik. Kalau ada Anies, menarik, meski babak belur," kata Refly dalam diskusi Paramadina Public Policy Institute bertema 'Fenomena Begal Partai & Risiko Runtuhnya Demokrasi di Indonesia' digelar di Universitas Paramadina, Jakarta, Selasa (9/5/2023).

"Apalagi, kalau Airlangga-Zulhas berani, bisa jadi empat calon," ujarnya lagi.

Refly Harun kemudian meminta agar Pilpres 2024 tidak dipandang sebagai pemilihan pura-pura.

Sebab menurutnya rakyat Indonesia sudah berjuang melalui jalan reformasi dengan mengubah sistem pemilihan kepada rakyat.

Baca juga: Alasan Gerindra Yakin Jokowi Bakal Dukung Prabowo di Pilpres : Bisa Teruskan Program jadi Lebih Baik

"Kalau pura-pura, ngapain kita ubah sistem pemilihan dari MPR? Pemilihan langsung agar kita punya kebebasan dan lebih banyak calon," kata Refly.

Ia pun mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tegas memastikan Pemilu 2024 berjalan jujur dan adil.

Sikap Jokowi belakangan ini memang tengah disorot.

Dia dianggap tidak netral menjelang Pemilu.

Anggapan itu mengemuka setelah Jokowi mengumpulkan enam ketua umum partai politik (parpol) koalisi pemerintah minus Nasdem di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/5/2023).

Baca juga: Joko Anwar Mimpikan Mahfud MD jadi Presiden dan Ahok Wapres, Bagaimana Peluang Keduanya di Pilpres?

"Intinya bahaya laten pemilu yang curang gitu. Karena itu, menurut saya legacy Jokowi yang harus dia buat adalah memastikan pemilu itu jujur dan adil," ujar Refly.

"Caranya adalah dia bertindak netral, tidak meng-endorse salah satu calon, tapi melakukan sebuah langkah-langkah yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa pemilu ini jujur dan adil. Betul-betul dilakukan sebagaimana amanat konstitusi," katanya lagi.

Untuk diketahui, tiga nama bakal capres 2024 mulai mengemuka menjelang pemilihan umum tahun depan.

Tiga kandidat yang sudah terbuka maju dalam Pilpres 2024 yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diusung PDI-P dan PPP.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang diusung Partai Gerindra.

Lalu, Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved