Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Istri Potong Alat Kelamin Suami

Nasib YC, Istri Pemotong Alat Kelamin Suami: Dukungan Warganet Tak Buat Polisi Hentikan Proses Hukum

Proses hukum kasus istri potong alat kelamin suami tetap berjalan sebagaimana mestinya.

|
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto
YC, perempuan asal Lumajang, Jawa Timur, yang memotong alat vital suaminya di sebuah hotel kawasan Jebres, Kota Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Proses hukum kasus istri potong alat kelamin suami tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Meskipun ada sejumlah dukungan terhadap perbuatan yang dilakukan tersangka YC (34).

Dukungan tersebut muncul di media sosial

Kepastian proses hukum berjalan sebagaimana mestinya disampaikan Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi.

"Ya terlepas dari sisi konstruksi sebuah tindak pidana artinya dukungan masyarakat ini kan secara emosional, empati mungkin ya, melihat bagaimana tersangka menceritakan saat kami rilis," terang Iwan Saktiadi saat ditemui di Mapolresta Solo, Selasa (23/5/2023).

Baca juga: Kronologi Istri Potong Alat Kelamin Suami di Hotel Kawasan Jebres Solo, Padahal Pengantin Baru

Baca juga: Alasan Istri Potong Alat Kelamin Suami di Hotel Solo : Tak Terima Ditalak, Baru Setahun Menikah

Menurutnya, meski ada latar belakang yang mendasari pelaku melakukan tindak pidana yang membuat netizen merasa iba, hal itu tidak mempengaruhi proses penyidikan.

"Bahwa apa yang dilakukan tersangka ini ada latar belakangnya, mungkin beberapa yang mengetahui latar belakangnya merasa iba, namun demikian itu tidak mengurangi atau berpengaruh sedikit pun terhadap proses pidana," tambah mantan Dirlantas Polda DIY itu.

Hal itu, menurut Iwan, karena semua telah jelas dalam prosedur penyidikan kasus tindak pidana.

"Karena prosedurnya sudah jelas, pasal yang dipersangkakan, prosesnya seperti apa, pun demikian nanti kalau ada keringanan hukuman ada di proses persidangan bukan pada kami," jelas Iwan.

Meski ada desakan dari netizen untuk meringankan hukuman tersangka, Iwan berujar hal itu tidak dalam proses penyidikan.

"Kami polri tentunya kalau ada tindak pidana, kita melakukan penyidikan setelah selesai kita limpahkan ke kejaksaan kemudian untuk diteruskan dan mengagendakan proses persidangan di pengadilan," ungkap dia.

"Jadi dukungan masyarakat tentunya dipersilahkan kepada tersangka, namun demikian sekali lagi tidak mempengaruhi proses penyidikan. Meringankan dan tidak itu tergantung keputusan hakim bukan di kami," imbuhnya.

Modus Lepas Kangen

Sebelumnya, kasus istri yang nekat memotong alat kelamin suami di hotel kawasan Jebres, Solo, Selasa (16/5/2023) dini hari, mulai terkuak.

YC (34), si pelaku, mengaku sudah merencanakan aksi keji itu kepada IPN (20), suaminya.

Adapun demi melancarkan aksinya, YC menggunakan dalih atau modus melepas kangen kepada suaminya.

Permintaan itu disampaikan pelaku kepada korban saat dirinya diantar ke Terminal Tirtonadi untuk diminta pulang ke Bali.

Sehingga diajaklah korban berhubungan terlebih dahulu, sebelum alat kelaminnya dipotong oleh YC.

"Dianter sih ke terminal Tirtonadi, nah itu kesepakatan di jalan itu saya minta terakhir untuk ketemu untuk lepas kangen, sudah rencana (melakukan tindak pidana)," kata YC, saat konferensi pers di Mapolresta Solo, Rabu (17/5/2023) pagi.

Baca juga: Alasan Istri Potong Alat Kelamin Suami di Hotel Solo : Tak Terima Ditalak, Baru Setahun Menikah

Baca juga: BREAKING NEWS : Istri Potong Alat Kelamin Suami di Hotel Kawasan Jebres Solo

YC mengaku telah memendam amarah atas perlakuan keluarga suaminya.

Selain itu pelaku mengungkapkan bagaimana perlakuan suaminya kepada dirinya selama menikah meski telah berkorban banyak.

"Awal nikah kan saya Islam, terus masuk Hindu, saya berkorban agama, terus dia sering nakal, sering MiChat open BO, saya biarkan, sampai dia godain temen saya juga saya maafkan, terus ninggal utang juga di Bali," kata YC.

Ia mengatakan bahwa dirinya datang ke Solo salah satunya untuk menyelesaikan masalah utang piutang dengan suaminya.

"Kan kita mau rembukan, terus saya kan makanya datang ke sini untuk menjelaskan itu, ternyata terjadi keributan, saya diusir sama kakak pertama sama ibunya, diperlakukan nggak enaklah sampai dicerai ditalak, sampai diusir," imbuh YC.

Atas kasus tersebut YC dijerat dengan pasal 351 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan berat dengan ancaman 5 tahun penjara.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved