Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten

Nasib 7 Remaja Yang Terlibat Dugaan Tawuran di Klaten : Belum 17 Tahun, Dikenakan Wajib Lapor 

Kasus dugaan tawuran yang terjadi di wilayah Kabupaten Klaten, Minggu (21/5/2023) lalu masih dalam penyelidikan. 

Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Adi Surya Samodra
Tribunsolo.com/Istimewa
Remaja yang diamankan warga setelah masuk perkampungan di Krapyak, Klaten, Minggu (21/5/2023). Remaja itu diduga terlibat tawuran dan kedapatan membawa gir 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kasus dugaan tawuran yang terjadi di wilayah Kabupaten Klaten, Minggu (21/5/2023) lalu masih dalam penyelidikan. 

Polisi sementara ini telah mengamankan lebih kurang 7 orang yang diduga terlibat dalam dugaan kasus tersebut. 

Kapolres Klaten, AKBP Warsono melalui Kasatreskrim Polres Klaten AKP Lanang Teguh Pambudi mengatakan para remaja tersebut diamankan polisi dan sudah dimintai keterangan.

"Ada 2 TKP saat itu," ujar Lanang kepada TribunSolo.com di Mapolres Klaten, Selasa (23/5/2023).

"Yang pertama yang diamankan warga dan yang kedua ada laporan masuk lagi di wilayah Krapyak juga," tambahnya.

Warga Desa Merbung, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten mengamankan lebih kurang 2 orang setelah kejadian dugaan kasus tawuran itu.

Baca juga: Kesedihan Salam Terobati, Bocah Pencari Rosok Asal Klaten Dapat Sepeda Baru

Baca juga: Penjual Motor di Klaten Bingung, Pembeli Bawa Kabur Honda CB tapi Tinggalkan Yamaha Byson

Kemudian di lokasi kedua, polisi mengamankan 5 orang dan sudah dibawa ke Polres Klaten

Lanang belum bisa membeberkan lokasi kedua secara gamblang. 

"Total ada 7 remaja yang diamankan, 2 di Polsek Klaten Kota dan 5 di Polres," ungkapnya.

Remaja yang diamankan sendiri rata-rata berusia di bawah 17 tahun.

Untuk barang bukti sendiri didapatkan 2 gir yang diamankan Polres Klaten dan Polsek Klaten Kota, kedua benda tersebut diamankan dari 2 tkp berbeda.

Para remaja tersebut mendapat pembinaan serta sanksi wajib lapor.

Mereka saat ini sudah dikembalikan ke orang tua masing-masing.

Ditanyakan alasan remaja tersebut ditemukan benda gir, ia hanya menjawab sedang didalami oleh petugas.

"Kita sama-sama tahu Klaten terkait kenakalan remaja ya kita sama-sama lakukan pengawasan baik keluarga maupun teman, dirasa tidak benar sama-sama diingatkan," pungkasnya.

Kejadian Krapyak

Sebelumyna, seorang remaja diduga terlibat tawuran dan masuk ke dalam perkampungan di Dukuh Krapyak, Desa Merbung, Kecamatan Klaten Selatan, Minggu (21/5/2023) pagi.

Dikabarkan remaja itu masuk ke tengah desa usai kejar-kejaran di jalan Bypass Klaten sekitar pukul 04.00 WIB.

"Kejadiannya sebelum subuh, ada satu orang masuk tengah perkampungan pas kejar-kejaran di Bypass Klaten," ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya kepada TribunSolo.com. 

Remaja masuk ke tengah perkampungan dengan mengendarai sepeda motor Honda Scoppy warna putih.

Sepeda motor tersebut pun tanpa nomor polisi.

Remaja tersebut diduga sedang dikejar kelompok lain.

Di mana mereka diduga sempat terlibat tawuran

"Dia sembunyi ke halaman rumah warga, habis itu dilihat warga saat dihampiri ngakunya korban," ujar dia.

"Habis itu diamankan warga," tambahnya.

Baca juga: Gunting Kawat Berduri, Cara Pencuri Masuk ke Salon Dewi Klaten, Beraksi 3 Jam Gasak Uang Rp 200 Juta

Baca juga: Hanya 3 Calon Kepala Desa Glagahwangi Klaten yang Lolos Pendaftaran Administrasi, 5 Lainya Gugur

Tak lama setelahnya, kelompok yang diduga mengejar remaja itu sampai di Dukuh Krapyak.

Mereka masuk dan berteriak-teriak.

Warga sempat geram dengan aksi mereka. 

Kendati demikian, warga tersebut kemudian berubah pikiran setelah mendengar seksama teriakan kelompok itu.

Kelompok tersebut menyampaikan bila remaja itu merupakan salah seorang pelaku. 

Sontak saja, kegeraman warga berbalik kepada remaja itu. 

"Warga sempat geram karena dibohongi remaja tersebut, jadi dipukul beberapa orang warga," ucapnya.

Sesaat sebelum masuk waktu subuh, polisi tiba di lokasi bersama ambulans.

Setelah diamankan ternyata ada juga teman remaja tersebut yang berada di ambulans.

Yang bersangkutan terjatuh saat melewati pintu perlintasan kereta api yang tertutup karena ada kereta melintas.

"Ternyata ada remaja lain yang diatas ambulans, saat ditanya katanya bukan teman, oleh remaja yang diamankan warga dia bilang itu temannya," kata warga tersebut.

Warga yang kesal sempat ingin memukul korban, namun dicegah pihak kepolisian.

"Remaja tersebut saat ditanya asalnya ngaku dari Gondang, saat di cek motornya ada gir," ungkapnya.

Kini kejadian tersebut tengah di proses oleh pihak berwajib.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved