Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ibadah Haji 2023

Kecewanya Sugini Calon Haji Asal Sragen, Berangkat Haji Bareng Suami Pupus, Gegara Salah Data

Kecewa, ya itulah perasaan yang kini menyelimuti Sugini (54) warga Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Septiana Ayu
Sugini (54) warga Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen yang tidak bisa berangkat haji bersama suaminya karena harus memperbaiki data terlebih dahulu saat pendaftaran, saat ditemui Kamis (25/5/2023).  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kecewa, ya itulah perasaan yang kini menyelimuti Sugini (54) warga Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.

Ia merasa kecewa lantaran tidak dapat berangkat haji bersama sang suami, Pardianto (60) pada tahun ini.

Sugini menceritakan ia dan sang suami mendaftar haji bersama pada tahun 2012 lalu.

Namun, karena ada perbedaan data, Sugini diminta memperbaiki data terlebih dahulu sehingga waktu pendaftarannya berbeda.

Pardianto terdaftar haji pada 26 Januari 2012 sedangkan Sugini baru terdaftar haji pada 11 April 2012.

"Daftarnya hampir bersamaan, tapi tidak sama, harus pembenahan data dulu selama sebulan lebih seminggu," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (25/5/2023). 

Baca juga: Perjuangan Mbah Pardianto, Jemaah Haji Sragen : Sampai Jual Sapi, Penantian 11 Tahun Terbayar

Baca juga: Info Haji 2023 : 2.868 Jemaah Sudah di Asrama Haji Donohudan, 3 Orang Sakit, Ada Dirawat di RSUD

Menurutnya, data yang perlu diperbaiki adalah tanggal lahir. 

Dimana, di akta kelahiran tertulis 16 September, sedangkan di KTP tertulis 15 September.

"Salahnya cuma di tanggal (lahir), 15 sama 16, yang benar 16, tapi yang di KTP tanggal 15, Kemenag minta yang sama dengan akta kelahiran," jelasnya. 

Karena itulah, Sugini harus memperbaiki data terlebih dahulu dan baru bisa mendaftar 2 bulan kemudian. 

Tak hanya sampai disitu, terdapat perbedaan tahun yang tertera dalam bukti pembayaran awal ibadah haji yang diterima Sugini

Dimana dalam bukti pembayaran tersebut, tertulis pihak bank menerima pembayaran pada tahun 2014.

Padahal, Sugini sudah menyetor uang pendaftaran sejak Februari 2012 yang dibuktikan dengan buku tabungan haji yang diterimanya.

"Perasaannya ya kecewa, tapi kan sudah kehendak," ujar Sugini

Meski berbeda waktu pendaftaran, Sugini dan Pardianto sempat diberi tahu bisa berangkat bersama pasca pandemi covid-19.

Namun, keinginannya itu pupus, lantaran jadwal keberangkatan Pardianto yang tiba-tiba dimajukan.

"Sejak covid-19 itu bisa berangkat bareng, tapi tiba-tiba jadwal Bapak dimajukan, berangkat kapan saya juga tidak tahu," kata Sugini.

"Akhirnya hanya bisa menerima, karena sempat ditunda selama covid-19, daripada nanti ditunda lagi, takut ada apa-apa, sama keluarga, akhirnya Bapak diminta berangkat duluan tidak apa-apa," imbuhnya. 

Meski tidak berangkat bersama, Sugini tetap menyiapkan segala kebutuhan sang suami untuk dibawa ke tanah suci nanti.

(*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved