Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ibadah Haji 2023

Perjuangan Mbah Pardianto, Jemaah Haji Sragen : Sampai Jual Sapi, Penantian 11 Tahun Terbayar

Penantian 11 tahun Pardianto untuk bisa menunaikan ibadah haji terjawab tahun ini. 

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Septiana Ayu
Pardianto (60) warga Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen yang akan berangkat haji tahun 2023, saat ditemui Kamis (25/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Penantian 11 tahun Pardianto untuk bisa menunaikan ibadah haji terjawab tahun ini. 

Nama warga Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen itu masuk dalam daftar rombongan jemaah haji yang berangkat pada 11 Juni 2023. 

Pardianto senang bukan kepalang. 

"Sudah punya niat sejak dulu," kata dia kepada TribunSolo.com, Kamis (25/5/2023). 

Buruh tani 60 tahun tersebut mulai menyisihkan penghasilannya. 

Ditambah, ia juga memiliki beberapa ekor sapi yang dirawatnya dengan sepenuh hati. 

Dia kemudian mendapat kesempatan untuk bekerja di usaha penjualan perabotan rumah tangga milik Budiono Rahmadi.

Itu pun diambil olehnya sembari tetap merawat sapi-sapi yang dimilikinya.

Baca juga: Takut Tak Cocok Makanan di Tanah Suci, Jemaah Haji Asal Demak Pilih Bawa Bumbu Pecel

Baca juga: Tangis Jemaah Calon Haji Asal Demak Pecah di Embarkasi Solo, Teringat Almarhum Ayah 

Awalnya, Pardianto sempat kesulitan, karena harus kerja ekstra dan membagi waktu.

Namun gaji yang diterima hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan membiayai sekolah ketiga anaknya.

Pardianto pun mencoba mencari cara, agar bisa menabung untuk berangkat haji. 

"Kemudian bilang ke Pak Budiono, disuruh beli mobil itu (pikap)," kata dia.

"Terus saya jual semua sapi yang saya miliki saat itu, kebetulan saya juga tidak bisa mengurus, setelah itu bisa daftar haji," tambahnya. 

Setelah menjual sapi-sapinya untuk beli mobil, ia kemudian mencari sales penjual perabot rumah tangga keliling. 

Mobil itu ia jual ke sales penjual tersebut dengan mendapat setoran penjualan tiap 4 bulan sekali. 

Dari situ, Pardianto kemudian mendapat uang yang cukup untuk mendaftar haji bersama istrinya.

Untuk melunasi biaya haji, Pardianto mengambil pinjaman yang dicicil hingga 2 tahun.

Pardianto juga tidak menyangka, dapat panggilan berangkat ke tanah suci pada tahun ini. 

"Saya sendiri tidak pernah menyangka berangkat tahun ini, dapat panggilan berangkat itu puasa dapat 3 hari, kemudian saya tindak lanjuti ke Kemenag, dan akhirnya memutuskan untuk berangkat," jelasnya.

"Persiapan yang penting bisa mengelola kondisi diri sendiri, untuk konsumsi, pasti ada yang tidak cocok, namun harus diterima, namanya melatih kesabaran," pungkasnya. 

Sehari-hari, Pardianto setiap pagi berangkat ke sawah dan mencari rumput untuk pakan sapi yang masih dirawatnya.

(*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved