Kisah Imam Sugiyarto Bisa Dipanggil Benjo, Eks Personel Teamlo yang Meninggal Hari Ini

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Berikut ini perjalanan karier Benjo eks Teamlo yang meninggal dunia pada Jumat (26/5/2023) siang.

Benjo juga sempat masuk ICU rumah sakit di Solo pada Minggu (21/5/2023) malam.

Sebelum meninggal, Benjo mengutarakan niatnya untuk pijat terapi.

Baca juga: Benjo eks Teamlo Meninggal Dunia, Sempat Mengeluh Kaki Keram dan Langsung Masuk ICU

Namun kedua kakinya mendadak keram hingga akhirnya masuk ICU.

"Tadi jam 2 (meninggal dunia). Minggu malam masuk ICU. Awale mau pijet terapi, tapi tiba-tiba kakinya kayak keram gitu. Langsung masuk ICU," ujar seorang sumber.

Kondisi Benjo drop ketika dia dirawat di rumah sakit.

Hingga dia meninggal dunia pada Jumat siang ini.

Baca juga: Profil Benjo eks Teamlo yang Meninggal Dunia, Unggahan Terakhirnya Banjir Komentar Duka

Jenazah Benjo rencananya akan dimakamkan besok, Sabtu (27/5/2023).

Nama Benjo terkenal ketika dia bergabung dengan grup band Teamlo.

Benjo dikenal sebagai salah satu musisi bergenre humor di Tanah Air.

Dalam wawancara Muhamad Toha di channel YouTube pada 23 Maret 2022 lalu, Benjo mengungkapkan perjalanan kariernya sebagai seniman.

Baca juga: BREAKING NEWS : Innalillahi, Benjo Eks Teamlo Meninggal Dunia

Ia juga mengisahkan sejarah nama Benjo.

Pemilik nama asli Giyarto ini rupanya memiliki kisah unik soal nama panggungnya.

"Saya enggak ngerti nama asli saya sendiri kalau enggak sekolah," kata Benjo.

"Jadi saya dari lahir sudah dipanggil Benjo. Setelah bapak saya mendaftarkan ke sekolah, saya baru tahu nama saya Giyarto," ucapnya.

Nama panjang Benjo diketahui adalah Imam Sugiyarto.

Baca juga: Kegiatan Terakhir Benjo Eks Teamlo : Sempat Latihan Bareng Pangsit, Batal Manggung di Jakarta

Ia justru tahu jika nama aslinya adalah Imam Sugiyarto ketika diabsen oleh gurunya di sekolah.

Saat itu guru memanggil nama Giyarto, namun tak ada teman sekelasnya yang menyahut.

Benjo pun akhirnya tersadar jika itu adalah namanya.

Sebab sejak lahir hingga kecil, dia sudah dipanggil Benjo dan tak tahu apa alasannya.

Meski demikian, Benjo merasa beruntung sebab nama itu justru membawa hoki buat dirinya di industri musik Tanah Air.

Benjo kemudian berkisah sejarah Teamlo yang dikomandoi oleh Wawan pada tahun 1997.

Ia ingat show pertama di sebuah radio di Solo.

Teamlo sempat bubar, namun dia dipanggil kembali oleh Wawan.

Dari situ mereka menyepakati nama Teamlo untuk dipakai show selanjutnya.

Ketika krisis moneter 1998, Teamlo sempat diguncang prahara karena minimnya job.

Bahkan saking sepinya orderan manggung, personel Teamlo sempat menerima tawaran untuk mengecat demi pemasukan.

Kepada Mohamad Toha, Benjo menyebut ikatan persahabatan antara personel Teamlo saat itu sangatlah kuat.

Teamlo selanjutnya laris mengisi acara dari kampus ke kampus, meski bayaran belum seberapa, Benjo mengaku sangat senang.

"Zaman dulu (bayaran) Rp300 ribu untuk satu grup," kenang Benjo.

Benjo menyebut kebangkitan Teamlo adalah saat Pangsit memutuskan kembali.

Kala itu manajemen Teamlo lebih tertata, honor mereka pun meningkat pesat.

Sekali manggung Benjo dan kawan-kawannya bisa mendapatkan jutaan rupiah hingga akhirnya mereka menjadi pengisi acara di televisi.

Nama mereka semakin melambung pada tahun 2003 lewat acara Teamlo Show yang disiarakn di TPI.

Kesuksesan dari Teamlo Show dimana pada tahun 2004, mereka menjadi bintang tamu di acara API di stasiun televisi yang sama.

Namun pada 2009, Ade, Kudil, dan Argo Jimmy bergabung dengan Teamlo untuk mengisi kekosongan vokalis Teamlo setelah ditinggal Pangsit dan Benjo.

(*)