Kuliner Solo
Kuliner Klaten : Es Gosrok Pak Amir, Es Paling Legend di Kota Bersinar, 65 Tahun Mengudara
Usaha ini dijalankan oleh Pak Sholah selama 55 tahun dan dilanjutkan sang anak yakni Pak Amir 10 tahun terakhir
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Saat cuaca sedang panas-panasnya, memang paling segar menikmati es.
Salah satu es yang sudah menjadi legenda di Klaten adalah Es Gosrok Pak Amir.
Lokasinya berada di Perempatan Gebyok, Desa Jiwan, Kecamatan Jimbung, Kabupaten Klaten.
Usaha tersebut dijalankan oleh Mirmadi (64) atau yang lebih dikenal Pak Amir.
Ia menjelaskan kalau usaha tersebut dilanjutkan dari usaha orang tuanya dahulu.
"Dulu bapak saya Pak Sholah jualan awalnya sejak 1957, saat itu masih dipikul," ujar Pak Amir saat ditemui TribunSolo.com, Jumat (26/5/2023).
Lain dulu lain sekarang, jika dahulu sang ayah berjualan dipikul, usaha Amir tersebut sekarang menempati sebuah rumah kontrakan yang berada di pojokan Perempatan Gebyok.
Baca juga: Pesan Bupati Sri Mulyani untuk Penerima BKK Klaten: Manfaatkan dengan Baik
Es batu yang digosrok secara manual tersebut ditambahkan gula, dawet, serta santan.
"Dulu awal jualan harganya seketip," ungkapnya.
Kini setelah Pak Sholah sudah tiada usaha tersebut dilanjutkan oleh Pak Amir.
"Bapak dulu jualan 55 tahun, kalau saya baru 10 tahun ini," jelasnya
Selama 10 tahun berjualan, ia baru mengganti harga es gosrok sebanyak 3 kali.
"Pertama dulu masih Rp2.000, naik Rp3.000, sekarang per gelas Rp4.000," ucapnya.
Selain es gosrok yang jadi menu andalannya, warung tersebut juga menyediakan banyak camilan dan makanan pendamping.
Terdapat tape singkong, roti, keripik, bakmi, tahu bacem, kacang rebus, intip, hingga nasi bungkus.
Untuk harga jangan khawatir, dijamin ramah di kantong.
"Harganya rata-rata Rp1.000 sampai Rp1.500, untuk nasi bandeng harganya Rp2.000," ungkapnya.
Baca juga: Proyek Tol Solo-Jogja : UGR Rp 3,5 M Sudah Turun, Tapi Masih Ada Sanggahan, Sengketa Masuk PN Klaten
Waung es gosrok tersebut buka mulai pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB.
"Setiap hari buka, tutup kalau ada kegiatan keluarga," kata Pak Amir.
Meski banyak usaha es modern yang menggempur, Pak Amir masih terus bertahan hingga sekarang.
"Ya masih dipertahankan, karena warisan orang tua. Makanya dijalani terus," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu pelanggan Sugiman (60) warga Desa Trotok mengaku sering mampir sejak masih berusia belia.
"Dari dulu waktu kecil dianter simbok sudah kesini," ungkapnya.
Apalagi saat ia remaja dan bersekolah di wilayah kota Klaten, saat pulang sekolah bersepeda ia kerap mampir.
"Pulang sekolah dulu sering, karena rumah jauh mampir beli es dulu," kata Sugiman.
Yang ia suka dari es gosrok ditempat Pak Amir yakni memakai gula murni.
Ia paling suka kalau es gosrok diberi tambahan tape dan roti.
"Disini gulanya murni, jadi tidak bikin gatel di tenggorokan," jelasnya.
(*)
5 Rekomendasi Tempat Makan Siang di Dekat Edutorium UMS Solo, Ada Prasmanan hingga Bebek Goreng |
![]() |
---|
Sejarah Songgo Buwono, Kudapan yang Kerap Disajikan Acara Pernikahan di Solo dan Sekitarnya |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Bakso dan Mie Ayam Enak di Wonogiri, Bisa Jadi Pilihan untuk Buka Puasa |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Nasi Goreng Enak dan Legendaris di Solo Raya, Bisa Jadi Pilihan untuk Buka Puasa |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Tempat Makan Tongseng Enak di Solo Jateng, Jokowi Biasanya Beli di Warung Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.