Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ide Bisnis

Mengenal Diecast Custom, Manfaatkan Clay Bisa Cuan, Dilirik Kolektor Hongkong Hingga Amerika Serikat

Diecast tidak hanya sekadar mainan atau pajangan saja, tetapi juga bisa mendatangkan pundi-pundi cuan.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Septiana Ayu
Diecast custom buatan warga Sragen, Dody Oktavian yang banyak dilirik kolektor luar negeri, Sabtu (27/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN – Bagi sebagian orang, pasti asing dengan istilah diecast.

Diecast merupakan mainan yang dibuat dengan menggunakan metode die-casting.

Itu melalui proses melelehkan logam kemudian dicetak sesuai dengan yang diinginkan.

Biasanya diecast merupakan replika dari mobil atau sepeda motor.

Merk diecast yang paling terkenal adalah Hot Wheels dari Amerika Serikat dan juga Tomica dari Jepang.

Ternyata, diecast tidak hanya sekadar mainan atau pajangan saja, tetapi juga bisa mendatangkan pundi-pundi cuan.

Seperti yang dilakukan seorang warga Sragen ini, yakni Dody Oktavian (41).

Baca juga: Dody Oktavian, Seniman Diecast Custom Asal Sragen, Sulap Mainan Rp 30 Ribu jadi Bernilai Rp 2,2 Juta

Baca juga: Ketua DPRD Suparno Hadiri Konser Hari Jadi Sragen ke-277, Berbahagia Bersama Ribuan Warga

Ia sudah menggeluti dunia diecast custom sejak tahun 2014 yang lalu.

Dody sudah memenangkan belasan kejuaraan diecast custom, baik tingkat nasional hingga internasional.

Custom diecast hasil tangan dingin Dody tergolong unik, karena menggabungkan replika mobil dengan seni patung.

Ya, Dody membuat badan mobil pada diecast pada umumnya, ia modifikasi menjadi berbagai tokoh dan karakter, seperti karakter superhero hingga tokoh politik.

Dengan memanfaatkan media sosial Instagram dan Facebook, Dody bisa menggaet kolektor luar negeri.

“Jadi yang bule-bule itu memang kolektor, meski kolektor diecast itu masih jarang, tapi sekalinya ada mereka benar-benar militan, saya tawarkan harga Rp 2.000.000 tidak jadi masalah bagi mereka,” kata Dody kepada TribunSolo.com, Sabtu (27/5/2023).

“Kolektor kebanyakan datang dari Amerika Serikat, Kanada, kalau Asia kebanyakan dari Hong Kong, itu pernah ada orang Hong Kong yang pesan beberapa kali, dan itu orangnya beda-beda,” tambahnya.

Kepada TribunSolo.com, Dody membagikan bagaimana proses membuat diecast custom.

Dody menggunakan bahan dasar diecast Hot Wheels, yang biasa ditemui di toko-toko retail dengan harga kurang lebih Rp 30.000.

Kemudian, ia mulai memotong beberapa bagian menyesuaikan desain sesuai permintaan pembeli.

Untuk membuat patung karakter, ia menggunakan bahan clay, yang bentuknya mirip mainan malam yang dapat mengeras dalam waktu 1 jam.

Kemudian dibentuk sesuai dengan permintaan pemesan, dan selanjutnya memasuki proses painting. 

Di sini, ada dua metode painting yang digunakan Dody, yakni melalui airbrush painting maupun hand painting.

“Kebanyakan pembeli sukanya yang hand painting, karena dia menilai nilai seninya lebih tinggi, kolektor luar negeri itu kebanyakan suka yang yang hand painting ini,” terangnya.

Setelah itu selesai, dan ia hanya memasarkan melalui media sosial saja.

"Kalau customer lokal itu biasanya pesan lewat Facebook, yang dari luar biasanya direct message di Instagram," katanya. 

Untuk satu mainan diecast custom buatannya, Dody biasanya membutuhkan waktu 3-7 hari.

Maka dari itu, Dody tidak dapat menerima pesanan dan bahkan ia terpaksa membatasi pesanan meski permintaan sangat tinggi.

Hal itu dikarenakan, diecast painting ini juga bukan merupakan pekerjaan utama Dody.

Selain itu, Dody juga menyesuaikan permintaan pemesan dari luar negeri yang biasanya tidak ingin terlambat.

“Jadi untuk satu bulan saya batasi, untuk lokal 4-5 customer, untuk yang ekspor 1 pesanan, dan itu waiting listnya panjang, mungkin sampai akhir 2023 ini sudah ada semua,” jelasnya.

Tentu saja, keuntungan menggeluti diecast custom ini sangat menjanjikan karena dari mainan biasa seharga Rp 30.000 bisa dijual seharga jutaan rupiah karena menyesuaikan nilai seni yang tercipta.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved