Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

FAKTA di Balik Viralnya Video Anak SD Pindah ke SLB, Ayah Klarifikasi : Bukan karena Dibully

Orangtua Muhammad Firmansyah, Suwadi, mengklarifikasi soal narasi anaknya dibully yang viral di media sosial.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.com/Ist tangkapan layar
Tangkapan layar video siswa yang dibulli hingga pindah ke SLB. 

TRIBUNSOLO.COM - Sebelumnya viral di media sosial, siswa SD masuk SLB karena diduga tak kuat dibully.

Namun narasi itu ternyata berbeda dari kenyataannya.

Diketahui nama anak yang viral itu adalah Muhammad Firmansyah.

Orangtua Muhammad Firmansyah, Suwadi, mengklarifikasi soal narasi anaknya dibully yang viral di media sosial.

Baca juga: AHY Sebulan 4 Kali ke Solo Tapi Tak Pernah Temui Gibran, Gegara Beda Pilihan Capres?

Dia menegaskan, anaknya pindah dari SD negeri ke sekolah luar biasa (SLB) tidak ada faktor paksaan.

Suwadi megaku jika anaknya memang memiliki 'kurang pemikiran' sehingga ketinggalan dalam menyerap materi pelajaran.

"Memang Firman ini sering lupa, kalau belajar lupa-lupa," ujarnya, Rabu (31/5/2023) di rumahnya, Dusun Doplang 2 Desa Pakis Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Jawa Tengah, dikutip dari Kompas.com.

Dia pun justru berterima kasih kepada guru di sekolah anaknya terdahulu.

Viral ayah antarkan anaknya sekolah di SLB karena sering dibully.
Viral ayah antarkan anaknya sekolah di SLB karena sering dibully. (TikTok/satriabagus60)

"Gurunya bilang kondisi Firman, saya jadi tahu memang Firman kurang pemikiran. Sekarang setelah pindah sekolah, Firman menjadi lebih baik," kata Suwadi.

"Jadi setelah saya diberitahu guru tersebut, Firman pindah ke SLB. Tidak ada masalah, yang penting bisa tetap sekolah. Setiap hari jalan empat kilo ke SLB," ujarnya.

Secara fisik dan komunikasi, menurut Suwadi, tidak ada yang aneh dengan Firman.

Baca juga: Viral Curhat Lulusan Teknik Mesin UI Dikalahkan Lulusan STM saat Lamar Kerja, PT PAL Buka Suara

"Biasa saja, bicara juga lancar. Setiap hari juga biasa, main dengan teman-temannya," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang Jawa Tengah Sukaton Purtomo Priyatmo mengatakan, tidak ada bullying terhadap Firmansyah.

"Jadi memang dia pindah sekolah ke SLB sudah empat tahun, sejak kelas dua (sebelumnya disampaikan kejadian berlangsung dua tahun lalu)," paparnya.

Saat di SD negeri, Firman masuk tahun ajaran 2018/2019 dengan usia delapan tahun.

Baca juga: Video Viral Remaja Rusak Motor di Magetan Berbuntut Panjang, Pengunggah Kini Dilaporkan ke Polisi

"Dia ternyata sulit adaptasi dan sulit menerima materi pelajaran, bahkan selama kelas satu tidak bisa menulis dan membaca. Karena kondisi tersebut, gurunya tidak memberi nilai terhadap siswa tersebut," ungkapnya.

"Karena tidak punya nilai, siswa pun tinggal kelas. Hingga memasuki tahun berikutnya, diketahui siswa masuk kategori inklusi dan orangtua diberi tahu kondisinya. Lalu diberi pemahaman, tetap sekolah negeri atau pindah ke SLB," kata Sukaton.

"Orangtua lalu memilih pindah ke SLB, ternyata di sana malah lebih baik dan berkembang. Siswa sudah mau belajar membaca dan menulis, perkembangan bagus karena ada perhatian selama sekolah di SLB," jelasnya.

Menurut Sukaton, tidak ada bullying yang dialami Firmansyah.

"Teman-temannya hanya menyampaikan soal siswa tersebut yang tidak bisa baca tulis, sementara yang lain sudah bisa," ujarnya.

Sebelumnya, beredar sebuah video tentang anak yang dibully teman-teman di sekolahnya hingga harus pindah ke sekolah luar biasa (SLB).

Di video tersebut ada tulisan 'sangking sering dibulli temannya disekolah sampai pindah ke sekolah luar biasa (SLB)'.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved