Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ide Bisnis

Kisah Handaru Jati : Dari Belajar Video Youtube, Sukses Rintis Bisnis Peternakan Domba di Klaten

Handaru Jati (30) memilih keluar dari pekerjaannya di BUMN. Pekerjaan itu bergerak di bidang asuransi dan telah ia lakukan selama lebih kurang 5 tahun

|
Penulis: Ibnu DT | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Ibnu DT
Pemilik Ciptahadi Karya Farm, Handaru Jati yang kini memiliki ratusan hewan ternak domba dan kambing.    

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Handaru Jati (30) memilih keluar dari pekerjaannya di BUMN.

Pekerjaan itu bergerak di bidang asuransi dan telah ia lakukan selama lebih kurang 5 tahun. 

Dia kemudian memutuskan memulai bisnis peternakan domba dan kambing di kampung halamannya, Kabupaten Klaten

Ciptahadi Karya Farm pun dirintisnya dengan modal belajar dari video Youtube. 

“Saya bekerja di BUMN sekitar 5 tahun, dari tahun 2015 sampai tahun 2020," ungkap pria yang akrab disapa Daru kepada TribunSolo.com, Sabtu (3/6/2023).

"Saya resign pada April 2020, dan pada bulan Mei 2020, saya memulai beternak domba dan kambing," tambahnya.

Baca juga: Kisah Sutarmin, Kuli Panggul Pasar Gondang Sragen : Tidak Menyangka, Saya Bisa Naik Haji 

Baca juga: Kisah Pengusaha Becak Hias Balik Modal dalam 4 Bulan, Ada Andil Masjid Agung Madaniyah Karanganyar

Memulai bisnis di awal waktu covid-19 melanda, ia sebut keputusannya adalah sebuah berkah di tengah bencana. 

"Saat itu pasca pandemi Covid 19. Jadi boleh dibilang, ini berkah pandemi,” tambahnya. 

Sebagai seorang lulusan Teknik Industri dari Telkom University Bandung, langkahnya diawali dengan membuat kandang, membeli domba dan kambing

Dengan modal nekat, ia mencoba belajar menjadi peternak dari media sosial. 

"Saya awal belajar dari beberapa chanel YouTube yang membahas soal peternakan, dari situ awal ketertarikan saya untuk belajar." 

"Selain itu juga saya punya lahan berpotensi dari situ saya ingin kembangkan," tambahnya. 

Namun langkah awalnya tak semua berjalan mulus. 

Bermodal 25 ekor indukan betina, ia harus merugi besar, usai 17 anak yang dilahirkan harus mati karena minimnya pengetahuan dalam merawat hewan tersebut. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved