Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Cerita Sedih Pendidikan untuk Kaum Miskin di Solo: Masih Banyak Warga yang Tak Bisa Tebus Rapor Anak

Potret sedih pendidikan Kota Solo di tengah Pemerintah Kota era Gibran Rakabuming Raka gencar membangun proyek infrastruktur sana sini. 

|
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Ryantono Puji
Ilustrasi : Biaya pendidikan di Kota Solo. 

Hal itu menurut Gibran karena dirinya tidak tega terutama pada siswa lulusan jenjang SMA yang memerlukan ijazah untuk bisa mencari lowongan pekerjaan.

"Nggak karena ijazahnya kalau tidak diambil nanti tidak bisa kerja, terutama yang SMA dan lain-lain," tegasnya.

Namun demikian, Gibran berharap tidak hanya dirinya yang harus menyelesaikan terkait masalah kesulitan mengambil rapor siswa sekolah tersebut.

"Ya kalau bisa semua jangan ke saya," ujarnya.

Baca juga: Ada Anak Orang Kaya Putus Sekolah di Solo, Ternyata karena Orang Tua Cerai: Kurang Perhatian

Baca juga: 2024, Pemkot Solo Targetkan Semua Sekolah Terapkan Kurikulum Merdeka dan Nolkan Angka Putus Sekolah

Gibran pun menegaskan, dirinya enggak membahas dari mana asal dana untuk membantu siswa yang tidak mampu mengambil rapor.

"(Uang pribadi?) Tidak usah dibahas. Pokoknya niat kita membantu," kata Gibran

"Kalau ada kesulitan silahkan ke sini kalau ada kesulitan. Ya kan dari dulu begitu," tambahnya.

Angka kemiskinan di Kota Solo diklaim menunjukkan tren menurun selama dua tahun terakhir.

Bila mengacu pada data dalam Surakarta Dalam Angka 2023, jumlah penduduk miskin pada tahun 2021 ada sebanyak 48,79 ribu penduduk. 

Jumlah tersebut kemudian menurun sebanyak 2,89 ribu pada tahun 2022 menjadi 45,90 ribu penduduk miskin di Kota Solo

Adanya tren penurunan angka kemiskinan tersebut bahkan sampai membuat Gibran mendapat kesempatan presentasi tentang pengentasan kemiskinan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada 6 sampai 8 Juni 2023.

Putus Sekolah

Sementara itu, ada seribu anak putus sekolah di Kota Solo, terhitung sejak tahun 2017.

"Jadi datanya untuk data kita masih rilis 2017 yang masih ada angka di atas 1.000," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Dian Rineta, saat dihubungi TribunSolo.com via telepon, Selasa (6/6/2023) siang.

Penyebab ribuan anak putus sekolah ini ternyata beragam.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved