Ramai Penolakan Acara Wisuda Sekolah, Komisi IV DPRD Sragen Minta Disdikbud Lakukan Evaluasi

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Belakangan ini, ramai dikeluhkan oleh para orang tua soal acara wisuda sekolah yang dinilai memberatkan.

Pasalnya, orang tua harus mengeluarkan biaya lebih untuk mengikuti acara tersebut.

Terlebih bagi mereka siswa perempuan, dimana selain menyewa kebaya, juga harus mengeluarkan biaya untuk make-up.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Sragen Soroti Proyek Pasar Sukowati yang Sempat Diwarnai Pembongkaran Paving

Keluhan semacam ini, sudah didengar langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sragen, Sugiyamto.

Tidak hanya dari para orang tua, keluhan tersebut juga disuarakan oleh para siswa, karena tidak bisa menolak acara tersebut.

"Banyak keluhan terkait acara wisuda, tahu sendiri keluhan siswanya, belum lagi keluhan dari orang tuanya," ujarnya kepada TribunSolo.com.

Menurutnya, acara wisuda yang digelar di jenjang TK, SD, SMP hingga SMA itu dirasa tidak perlu.

Menurutnya, ada yang lebih penting dari menggelar acara wisuda, yakni mempersiapkan para siswa untuk melangkah ke jenjang selanjutnya.

"Lulusan dulu selama terima ijazah ya sudah, mereka menyiapkan untuk jenjang berikutnya," katanya.

Baca juga: Terbukti Cetak Prestasi, Anggota DPRD Sragen Minta Pemkab Lebih Perhatikan Atlet Disabilitas

Melihat banyaknya keluhan soal penyelenggaraan wisuda, pihaknya akan memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sragen dalam waktu dekat.

Karena menurutnya maraknya gelaran wisuda tersebut harus segera dievaluasi.

"Tahun depan harus dievaluasi," singkatnya.

"Sekarang sudah banyak yang menggelar, perlu dievaluasi, dinas akan kami panggil," pungkasnya. (*/adv)