Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Renovasi JIS, Jubir Anies Sebut Berbau Politis, Menpora : Tidak Politis, 22 Stadion Di-assessment

Jakarta International Stadium (JIS) akan direnovasi bila nanti benar-benar menjadi salah satu venue penyelenggaraan Piala Dunia U-17.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Kompas.com / Ahmad Zilky
Laga Indonesia All Star U20 vs Bali United U18 pada ajang International Youth Championship 2021 di Jakarta International Stadium (JIS), Jumat (15/4/2022) sore WIB. Terkini, ahli mengungkapkan masalah pada rumput JIS yang tidak sesuai standar FIFA. 

Maka dari itu pemerintah berencana merenovasi sehingga memiliki lima akses.

Nantinya menurut Dito renovasi semacam ini tidak hanya dilakukan di JIS.

"Ini kan tidak hanya JIS. Ada 22 stadion yang kita assessment," kata Dito.

"Kita harus melihat 22 stadion ini yang akan kita assesment apa saja yang perlu diperbaiki dan sempurnakan," tambahnya.

Salah satu yang dilakukan assessment yakni Stadion Manahan. Stadion ini sempat ditetapkan menjadi venue untuk Piala Dunia U-20 yang kemudian batal.

"Manahan salah satu yang diajukan. PSSI dan tentunya FIFA yang melakukan assesment final dan berhak menentukan," tuturnya.

Tanggapan Jubir Anies

Sebelumnya, Juru Bicara Anies, Surya Tjandramenyatakan kalau wacana renovasi yang digadang bakal memakan biaya Rp6 Miliar itu berlebihan.

"Bahkan tiba-tiba ada yang jadi ahli rumput hanya untuk menunjukkan kekurangan JIS," kata Surya, Rabu (5/7/2023) dikutip dari Tribunnews.

"Jelas ini hanya ditujukan untuk politisasi capres Anies Baswedan," tambahnya.

Surya juga menilai rencana renovasi JIS yang berfokus pada rumput ini dianggap lebih besar rencana politisasinya dibanding untuk pelaksanaan tuan rumah Piala Dunia U17.

Baca juga: World Beach Games Batal di Bali, Masalah Anggaran ? Menpora Akan Dengar Penjelasan KOI

Tak hanya itu, mantan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini juga menyoroti pihak yang memeriksa kelayakan rumput JIS.

Dimana dalam hal ini, pemerintah menunjuk kontraktor untuk memeriksa kondisi demikian.

Padahal menurut dia, yang memiliki kelayakan dalam menilai rumput tersebut adalah pada kewenangan FIFA.

Surya juga berpandangan hal ini dianggap tidak etis ketika pihak yang memiliki kepentingan bisnis diminta untuk memberikan evaluasi.

Baca juga: Aji Santoso Waspadai Kekuatan Baru Barito Putera, Optimis Tripoin Milik Persebaya Surabaya

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved