Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo

PPDB SMP Usai, Masih Ada SMP di Sukoharjo Kekurangan Kuota, Disdik Dorong Kepsek Punya Inovasi

Kuota sejumlah SMP di Kabupaten Sukoharjo saat PPDB 2023/2024 masih kurang meski tahapan penerimaan tersebut sudah selesai sejak Rabu (5/7/2023).

Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Anang Ma'ruf
Pendaftaran SMP di Sukoharjo, Senin (3/7/2023). 

"Sekolah unggulan tersebut nantinya berbasis Nasionalis religius, harapanya nanti dari sisi agama dan nasionalis siswa mendapatkan kan ilmu lebih baik," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (3/7/2023). 

Bahkan, Heru menyebut sekolah unggulan ini rencana akan diberikan di setiap satu kecamatan, satu sekolah di Kabupaten Sukoharjo.

Bukan tidak mungkin, akan ada lebih kurang 12 sekolah SMP unggulan nantinya. 

Baca juga: Cerita Suraji, Antre 1 Jam Daftarkan Anak PPDB SMP di Sukoharjo, Demi Wujudkan Harapan Anak

Adapun faktor masih adanya sekolah SMP yang sepi peminat di PPDB 2023, salah satunya karena faktor geografi.

"Misalkan di SMP pelosok atau tepatnya di pinggiran Kabupaten Sukoharjo tiap tahunya sepi peminat," katanya.

Sepi peminat tersebut, di sebabkan tempat atau lokasi SMP terlalu jauh hingga akses ke tempat sekolah tersebut sangat sulit. 

Selain sepi peminat, di dapati Kuota daya tampung yang diberikan juga terlalu sedikit. 

"Misalnya di SMP N 3 Bulu, dari Kuota Zonasi dan lingkungan hanya 16, lalu Afirmasi hanya ada Kuota 12, perpindahan dan anak guru 2, sedangkan untuk prestasi hanya 2, total Kuota 32," terangnya.

Baca juga: Cerita Orang Tua Siswa Ikut Antre Daftar Ulang PPDB di Sukoharjo, Ngaku Lega Anak Dapat Sekolah

Faktor tersebut, sebabkan beberapa sekolahan yang berada di pelosok Sukoharjo sepi peminat. 

Selain itu, Heru mengungkapkan untuk memenuhi satu kelas  belajar hanya bisa menampung 32 peserta didik saja. 

"Beberapa sekolahan, mungkin ada lima sekolah kalau tidak salah itu susah mendapatkan peminatnya," ujarnya.

"Mungkin letak sekolahnya, bahkan Kuota yang diberikan hingga jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak, ditambah saat ini adanya sekolah Swasta," Lanjutnya.

Heru menambahkan, kedepannya akan berikan pantauan khusus kepada beberapa sekolah yang sepi peminat. 

Pasalnya, banyak siswa yang mendaftarkan di SMP Negeri namun tidak diterima lalu pindah ke Swasta hingga luar daerah.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved