Berita Boyolali
Di Balik Penutupan Galian C Boyolali: Sudah Ditambang 15 Hektare, Suplai Proyek Jalan Tol Solo-Jogja
Warga menutup penambangan galian C di Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Senin (10/7/2023).
Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Warga menutup penambangan galian C di Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Senin (10/7/2023).
Penutupan galian C itu untuk mencegah kerusakan lahan pertanian yang kian meluas.
Semenjak penambangan itu dilakukan, lahan pertanian yang cukup produktif, jadi lahan tandus.
Jalan usaha tani hilang, saluran irigasi tak karuan.
Warga pun memaksa alat berat yang tengah beroperasi berhenti seketika.
Baca juga: Nasib Petani di Jatisari Boyolali : Tanah Dikeruk Buat Tambang, Sumur Bor Asat, Lahan Pun Tandus
Padahal, masih sekitar 15 hektare lahan yang masuk dalam peta tambang belum dikeruk.
Anggota BPD Jatisari, Sholeh menyebut jika peta tambang di desanya itu sekitar 35 hektare.
Hal itu berdasarkan penelusuran bersama wahana lingkungan hidup (Walhi) Jateng.
"Kita lihat dari peta mereka itu, Sekitar 35,5 hektare. Kalau yang sudah ditambang ini sekitar 15 hektare," jelasnya.
Dia menyebut tambang tanah urug ini untuk menyuplai pembangunan tol Solo-Jogja.
"Tambangnya ini, dengar-dengar untuk suplai jalan tol solo Jogja," katanya.

Direktur utama, CV Indah Konstruksi, Bambang Setiawan membenarkan jika tanah di Desa Jatisari ini untuk pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Solo-Jogja.
Sehingga, ijin penambanganya pun menggunakan izin khusus.
Yakni menggunakan Surat Izin penambangan bantuan (SIPB).
Dimana, izin yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan usaha pertambangan batuan jenis tertentu atau untuk keperluan tertentu.
Tak salah jika penambangan ini bak mendapatkan karpet merah dari pemerintah.
Dimana, meski seluruh perizinan tambang belum selesai, penambahan ini tetap legal.
"Tetap sah, karena untuk PSN. (Jalan Tol Solo Jogja) iya," tambahnya.
Nasib Petani
Sebelumnya, penambangan galian C yang ada wilayah Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Boyolali sungguh bikin masyarakat sengsara.
Meski tanah yang dikeruk merupakan lahan tadah hujan, namun paling tidak masih ada tanaman yang bisa dihasilkan.
Selain itu, tanam keras seperti pohon jati juga masih bisa diandalkan.
Namun, sejak setahun terakhir, semenjak tanahnya dikeruk, pemilik tanah tak bisa apa-apa.
Permukaan tanah tinggal yang keras saja.
Baca juga: Warga di Boyolali Hentikan Paksa Tambang Galian C: Sampaikan ke Pak Ganjar, Tanah Kami Rusak!
Jalan usaha tani juga sudah tak ada.
Yang ada tinggalah tanah yang menjulang tinggi.
Kubangan tanah yang menganga.
Sumber air juga mati.

Warga setempat, Erik Krismawati mengaku jika sebagian besar masyarakat Jatisari merupakan petani.
Di lahan ini semula bisa ditanami aneka tanaman palawija dan sewaktu hujan ditanami padi.
Bahkan, sebagian petani juga sudah ada yang membuat sumur bor.
"Warga sudah tidak bisa bertani seperti sediakala, ada sawah, ada perkebunan jati dan pohon-pohon lainnya," tambahnya.
Baca juga: Dibalik Tabrak Lari Kakek 81 Tahun di Boyolali Hingga Tewas : Terjadi Dini Hari, Tak Ada Saksi Mata
Dia pun berharap, lahan yang semula subur bisa segera dikembalikan.
Gunawan warga lain, mengaku lahannya memang tak ditambang.
Namun, sumur bor yang dia buat kini tak ada lagi airnya.
"Airnya kalah semua. Kan yang dikeruk lebih dalam," tambahnya.
Sementara itu Direktur CV Indah Konstruksi, Bambang Setiawan, mengatakan penambang tanah urug ini belum selesai.
Sehingga, kondisinya belum bisa sesuai yang diharapkan.
Namun, jika warga menginginkan agar penambangan ini dihentikan, dirinya juga siap.
"Ya ga apa-apa. kami siap," pungkasnya.
(*)
ALASAN Sopir Pikap Divonis 8 Bulan Bui Pasca Buat Petani Tewas Terlempar di Boyolali, Dianggap Lalai |
![]() |
---|
Sopir dalam Insiden Laka Mobil Pikap Sayur di Selo Boyolali Divonis 8 Bulan Penjara |
![]() |
---|
3 Fakta Menghitamnya Sungai di Sambi Boyolali, Pelaku Pembuang Limbah yang Cemari Diminta Bertobat |
![]() |
---|
Diduga Tercemar Limbah, Sungai di Sambi Boyolali Keruh Hitam dan Berbau |
![]() |
---|
Warga di Dua Desa Boyolali Resah, Sungai yang Biasa Mereka Gunakan Tercemar Limbah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.