Berita Solo

Jangkau Wilayah yang Tak Terpasang ETLE, Polisi Solo Terjunkan Mobil Strobo Lengkap dengan Kamera

Polresta Solo menerjunkan mobil strobo untuk memantau wilayah yang tidak terpantau ETLE. Mereka melengkapi mobil dengan kamera.

TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Ilustrasi: Ditlantas Polda Jawa Tengah (Polda Jateng) melakukan ujicoba penilangan dengan sistim ETLE drone di simpang Kebakkramat, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Dron akan segera diterapkan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tekan ruang pelanggaran selama Operasi Patuh Candi 2023, Satlantas Polresta Solo juga lakukan patroli menggunakan mobil strobo.

Hal itu sebagai upaya untuk menindaklanjuti wilayah-wilayah rawan pelanggaran lalu lintas di kota Solo.

Kasatlantas Polresta Surakarta, Kompol Agung Yudiawan menjelaskan, ada sejumlah titik yang memang tidak terpasang kamera pengawas (ETLE) dan masih terjadi pelanggaran lalu lintas. 

"Terutama di titik-titik yang tidak tercover ETLE.  kita memiliki strategi dengan menekan penegakan pelanggaran lalu lintas dengan mobil strobo," terang Agung saat ditemui, Rabu (12/7/2023). 

Mobil yang dipatrolikan ini akan dipasang kamera pengawas untuk mendukung penurunan pelanggaran lalu lintas.

"Dimana mobil ini akan kita pasang kamera untuk memantau dan merekam terkait dengan pelanggaran lalu lintas yang ada di wilayah yang belum mendukung CCTV Statis. kemudian pastinya akan menurunkan personil Satlantas untuk mengurangi atau menekan niat pelanggar," sambungnya.

Agung menambahkan, meski Satlantas Polresta Solo telah memasang 159 kamera pengintai, namun baru ada 7 yang dilengkapi dengan ETLE.

"Sehingga antisipasinya dengan cara tersebut. Kita akan mempersempit ruang pelanggaran lalu lintas," jelas Agung.

Baca juga: Operasi Patuh Candi di Sragen: Digeber 14 Hari, Tilang ETLE & Manual Diterapkan, Bidik Knalpot Brong

Namun demikian, Agung menerangkan bahwa operasi Patuh Candi 2023 di kota Solo sendiri mengedepankan edukasi untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.

"Untuk merubah perilaku masyarakat yang sebelumnya tidak patuh. Supaya hasilnya tidak hanya patuh dan tertib dalam berkendara saja, namun juga menekan angka lakalantas diwilayah Solo," kata dia.

Menurutnya, masyarakat harus membiasakan menggunakan kelengkapan kendaraan meski hanya pergi ke lokasi yang dekat sekalipun.

"Merubah budaya perilaku sikap masyarakat dalam berlalu lintas memang butuh waktu dan butuh kesabaran," terang Agung.

"Baik itu jaraknya dekat maupun  jauh, pastinya saat berkendara diharapkan masyarakat ini tetap mematuhi aturan lalu lintas. Karena patuh terkait dengan aturan lalu lintas ini bukan hanya untuk orang lain, pastinya untuk diri,"  tutupnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved