Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Info Pendidikan

Pengaruh Screen Time dan Perkembangan Bahasa Anak, Begini Penjelasan Terapis Wicara Puspa Al Firdaus

Untuk usia 0-6 bulan biasanya muncul babbling atau mengoceh, usia 7-12 bulan muncul jargon atau bahasa bulan dan ada kosakata 1-3 kata. 

|
Penulis: Ibnu DT | Editor: Rifatun Nadhiroh
Dokumentasi Al Firdaus
Ilustrasi anak bermain gawai 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sekarang ini penggunaan perangkat elektronik bisa dibilang, menjadi hal wajar dalam kehidupan sehari-hari. 

Penggunaan perangkat elektronik juga menjadi gaya hidup bagi setiap orang tak terkecuali anak-anak. 

Dengan perangkat elektronik, anak-anak diberi kemudahan untuk memenuhi hasrat ingin tahunya yang sangat tinggi. 

Namun sebagai orang tua, kita perlu mengetahui bahwa penggunaan perangkat elektronik yang terlalu lama juga berdampak negatif bagi tumbuh kembang anak. 

Baca juga: Alasan Al Firdaus Jadi Sekolah yang Tepat untuk Anak, Begini Kata Dosen UNS Sutanto

Terutama jika dilihat dari sisi perkembangan bahasa si anak. 

Untuk itu, Terapis Wicara Puspa Al Firdaus, Rosita Wulandari, menjelaskan lebih lanjut terkait hal tersebut. 

Namun terlebih dahulu ia akan menjelaskan apa itu screen time dan tahapan perkembagan bahasa anak? 

"Screen Time adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan jumlah waktu yang dihabiskan saat berinteraksi dengan televisi, komputer, ponsel pintar, tablet digital hingga permainan video," jelasnya. 

Lalu, apa saja tahapan perkembangan bahasa dan bicara anak?

Baca juga: Opera Anak TPP Al Firdaus Solo, Pentaskan Tema Keliling Dunia dengan Kostum Robot hingga Superhero!

Tahap I pra linguistik, yaitu antara usia 0-1 Tahun. 

Untuk usia 0-6 bulan biasanya muncul babbling atau mengoceh, usia 7-12 bulan muncul jargon atau bahasa bulan dan ada kosakata 1-3 kata. 

Tahap II adalah linguistik yang terbagi kedalam 2 tahapan, yaitu holofrastik pada usia 1 tahun mulai ada perbendaharaan kata. 

Kemudian fase pada usia1-2 tahun yang mempunyai kosakata 50-100 kata. 

Tahap III adalah pengembangan tata bahasa, yakni anak yang berusia 3-5 tahun atau prasekolah dimana pada tahap ini anak sudah membuat kalimat.

Tahap IV ialah tata bahasa, saat anak berusia 6-8 tahun, anak sudah mampu menggabungkan kalimat sederhana dan kompleks. 

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa setelah mengetahui tahapan perkembangan pada anak. 

Orang tua juga harus mengerti dampak negatif dan positif screen time terlampau lama untuk tumbuh kembang anak-anak. 

"Dampak negatif menggunakan gawai bagi anak-anak diantaranya adalah waktu yang ada jadi terbuang sia-sia, membuat perkembangan otak terganggu sehingga menghambat perkembangan bicara anak."

"Selain itu juga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan emosi."

Baca juga: Cegah Anak-anak Takut Dokter, TPP Al Firdaus Beri Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut untuk Para Murid

"Anak biasanya menjadi lebih introvert dan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi, hingga dapat menurunkan konsentrasi," terangnya.

Meski gawai berdampak negatif bagi anak-anak, tak bisa dipungkiri bahwa gawai juga memiliki sisi positifnya. 

"Diantara dapat mempermudah anak untuk menguasai bahasa, melatih kemampuan bahasa asing, merangsang kreativitas anak."

"Selain itu anak juga menjadi lebih interaktif dan mempermudah dalam berkomunikasi," ungkapnya. 

Jika Bunda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi pusat layanan anak Puspa Al Firdaus atau kunjungi akun Instagram @puspaalfirdausofficial

Selain membuka program konsultasi dan parenting, di Puspa Al Firdaus juga terdapat layanan terapi, asesmen hingga pengembangan bakat anak.

(*/adv)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved