Cara SDN Tumenggungan Solo Agar 1 Murid Baru Tak Bosan : Kolaborasi, Optimalkan Kurikulum Merdeka

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pihak SDN Tumenggungan Solo akan melakukan sejumlah cara agar murid barunya tidak bosan mengikuti kegiatan belajar mengajar. 

SDN Tumenggungan, untuk diketahui, hanya menerima satu murid untuk tahun pelajan baru kali ini. 

Murid baru tersebut didapatkan lewat jalur offline PPDB 2023. 

Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tumenggungan Solo, Lely Maria memastikan pihak sekolah akan tetap melayani satu-satunya siswa baru di SDN Tumenggungan tersebut.

"Iya tetap akan kami layani, dengan proses belajar yang sama," jelas Lely saat ditemui awak media, Senin (17/7/2023) pagi.

Baca juga: Nasib SDN Tumenggungan Solo : Tahun Lalu 5 Murid Baru, Kini Hanya 1 Murid Baru, Ada Yang Mundur 

Baca juga: Hari Pertama Masuk Sekolah di Solo : Macet 1,5 KM di Viaduk Gilingan, Mengular sampai RS Dr Oen

Ia juga memastikan bahwa tidak hanya guru kelas satu tetapi semua guru di SDN Tumenggungan tetap semangat mengajar meski kekurangan murid beberapa tahun terakhir.

"Ya kan tetap harus siapapun dan berapapun kita tetap harus semangat mengajar," sambungnya.

Untuk menyiasati agar siswa kelas satu itu tidak bosan, Lely Maria menyebut bahwa gurunya harus pandai-pandai memanfaatkan kurikulum merdeka.

Apalagi menurut Lely di dalam kurikulum meredeka ada dua fase pembelajaran yang bisa dimanfaatkan guru untuk mengajar.

Oleh karena itu ia akan mendorong guru agar lebih aktif dan mampu membuat suasana kelas menyenangkan walaupun hanya ada satu siswa baru di bangku kelas satu.

"Karena kan kurikulum merdeka ada fase A fase B, nanti pandai-pandainya guru kelas 1 akan berkolaborasi dengan guru kelas 2 supaya anak tidak merasa sendirian di kelas tersebut," pungkas Lely.

Ada Yang Mundur

Sebelumnya, SDN Tumenggungan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo akhirnya hanya menerima satu siswa baru untuk tahun pelajaran 2023 kali ini.

Kepala SDN Tumenggungan, Lely Maria menerangkan bahwa sedianya ada dua murid baru yang mendaftar ke sekolahnya.

Namun satu calon siswa dari jalur zonasi mengundurkan diri.

Alhasil, SDN Tumenggungan kini hanya menerima satu murid baru dari jalur offline.

Baca juga: Curhat Kepala Sekolah SDN Tumenggungan Solo: Murid Semakin Sedikit, Kesulitan Kelola Dana BOS 

"Nggeh ini saya tidak banyak (komentar) nanti langsung ke Dinas saja," terang Lely saat ditemui awak media, Senin (17/7/2023) pagi.

"Untuk anak (siswa baru) akhirnya satu," tambahnya.

Ia berpendapat mundurnya calon siswa jalur zonasi itu mungkin dikarenakan pemberitaan media.

"Karena yang zonasi, mungkin karena banyaknya pemberitaan akhirnya malah mundur," ucap Lely.

"Jadi kami hanya satu untuk siswa yang offline," tambahnya.

Tetapi Lely menerangkan bahwa pihaknya melarang siswa berjenis kelamin laki-laki itu diliput oleh awak media.

"Siswa laki-laki, kami juga tidak perbolehkan untuk ambil gambar siswa," tutur Lely.

"Karena seperti kemarin ada yang minta ketemu murid yang zonasi yang satu akhirnya tetap lepas. Jadi merugikan kami," imbuhnya.

Baca juga: Senasib dengan SDN Tumenggungan, SDN Carangan Solo Hanya Menerima 3 Murid Tahun Ini

Menurutnya, penyebab SDN Tumenggungan hanya mendapatkan satu murid baru tidak lain karena kondisi lingkungan sekitar.

"Jauh dari perkampungan, bisa dilihat dari lingkungan sekitar," ucap Lely.

"Utamanya adalah kondisi lingkungan perkampungan hanya sedikit, jadi jumlah anak yang masuk kelas satu dari perkampungan hanya sedikit," tambahnya.

Sebagai informasi, tahun lalu SDN Tumenggungan juga menerima sedikit murid baru yakni hanya lima siswa.

Sementara untuk total siswa di SDN Tumenggungan hanya berjumlah 55 murid.

(*)