Berita Sragen
Desa Terisolir Sragen Ternyata Juga Langganan Bencana Kekeringan, 4 Hari Sekali Droping Air Bersih
Tokoh Masyarakat Setempat, Juliyanto mengatakan di awal musim kemarau ini, setiap 4 hari sekali ada pengiriman/droping air bersih.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Tidak hanya jadi satu-satunya desa yang terisolir di Kabupaten Sragen, Desa Gilirejo Baru ternyata juga jadi langganan bencana kekeringan setiap musim kemarau datang.
Meskipun wilayahnya dikelilingi oleh Waduk Kedung Ombo (WKO), desa itu ternyata kesulitan air.
Tokoh Masyarakat Setempat, Juliyanto mengatakan di awal musim kemarau ini, setiap 4 hari sekali ada pengiriman/droping air bersih.
"Kita sekarang setiap 4 hari, 5 hari sekali ada pengiriman air bersis, iya, memang susah, setiap tahun ada kegiatan droping air bersih, jadwal terakhir hari Sabtu kemarin," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (17/7/2023).
Menurutnya, pengiriman setiap 4 hari sekali sebenarnya dirasa kurang.
Pihak pemerintah desa sendiri sebenarnya sudah melakukan pengeboran sumur tanah, tetapi air yang dihasilkan belum mencukupi kebutuhan warga secara keseluruhan.
Baca juga: Melihat Desa Gilirejo Baru, Desa Terpencil dan Terisolir di Sragen: Akses Jalan Hanya Lewat Boyolali
Baca juga: Cerita Warga di Desa Terisolir Sragen, Pasar Terdekat di Kabupaten Tetangga, Jaraknya 15 Kilometer
Sebagian warga memanfaatkan air WKO untuk kebutuhan MCK.
Namun, untuk minum dan memasak, warga tetap menggunakan bantuan air bersih.
"Ada masyarakat dekat waduk, dia ambil air dari waduk untuk kebutuhan MCK, tapi minumnya tetap pakai air sumur, kemarin Pak Lurah bikin sumur, tapi hanya mencukupi 10 KK," jelasnya.
Soal pemanfaatan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) juga belum maksimal.
"Kalau Pamsimas ambil air dari waduk, tapi harus diolah lagi, juga karena mesin yang menyedot air ke atas itu kurang memadai, sehingga sering rusak," terangnya.
"Selain itu, juga air yang dihasilkan masih kurang banyak, kondisi tanah disini dalamnya tanah lempung," tambahnya.
(*)
| Modus Wanita Lulusan SMA Asal Sragen Jadi Dokter Gadungan di Bantul: Tipu Korban hingga Rp 538 Juta |
|
|---|
| Seorang Warga Sragen Nekat Jadi Dokter Gadungan di Bantul: Pasien Divonis HIV, Raup Setengah Miliar |
|
|---|
| Kecelakaan Maut Motor vs Truk Terjadi di Ngarum Sragen, Satu Orang Meninggal Dunia |
|
|---|
| Dapur Rumah Warga Sragen Terbakar, Api Tak Merembet Berkat Teriakan Minta Tolong Tetangga |
|
|---|
| Ditinggal Pergi Belanja, Dapur Rumah Warga Desa Mojorejo Sragen Ludes Terbakar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.