Berita Sragen

Cerita Warga di Desa Terisolir Sragen, Pasar Terdekat di Kabupaten Tetangga, Jaraknya 15 Kilometer

Kondisi Warga Desa Gilirejo Baru, di Kecamatan Miri terisolir, untuk berbelanja bahkan mereka harus ke kabupaten tetangga.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Gapura Desa Gilirejo Baru, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen yang merupakan satu-satunya akses masuk ke Desa Gilirejo Baru, Senin (17/7/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Warga Desa Gilirejo Baru, di Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen harus terima nasib. 

Mereka hidup di wilayah terisolir dan terpencil. 

Meski masuk wilayah Kabupaten Sragen, namun masyarakat di desa ini tidak bisa bebas untuk belanja ke pasar Sragen

Sebab, pasar terdekat dari Desa Gilirejo Baru malah berada di Pasar Kacangan, di Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali.

Penduduk Desa Gilirejo Baru, di Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen ada 3.333 jiwa. 

Kehidupan masyarakatnya bergantung pada bercocok tanam, nelayan juga merantau ke kota untuk melanjutkan kehidupan keluarganya.

Kepala Desa Gilirejo Baru, Supratikno mengatakan mayoritas warganya adalah seorang petani.

Hanya sedikit warga yang mengolah lahannya sendiri, sedangkan kebanyakan mengelola lahan perhutani.

Sementara itu, ada 30 persen warga yang berprofesi sebagai nelayan keramba di Waduk Kedung Ombo.

Namun, bukan hal mudah menjadi petani dan nelayan di desa terisolir yang dirasakan warga Gilirejo Baru.

"Mayoritas disini petani dan nelayan, nelayan terkadang ramai terkadang sepi, itupun juga banyak kendalanya, waktu pergantian musim, air surut, kadang kena virus, nelayan disini jangankan berkembang, bertahan saja susah," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (17/7/2023).

"Kalau kemarau seperti ini, lahan tidak bisa ditanami, disini hanya bisa menanam jagung 2 musim saja, musim ketiga biasanya gagal tidak bisa dipanen maksimal, padi disini juga 1 kali musim tanam, itu pun untuk dataran rendah, yang tinggi sudah tidak bisa ditanami," tambahnya.

Desa Gilirejo Baru kesulitan mengembangkan potensi lokal yang ada, mengingat kondisi geografisnya dan akses jalan yang tidak mumpuni.

Desa Gilirejo Baru hanya dikelilingi oleh Waduk Kedung Ombo dan kawasan hutan milik Perhutani.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved