Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten

Dulu Tukang Sapu hingga Tidur di Emperan, Kini Prof Paiman Raharjo Asal Klaten Jadi Wakil Menteri

Kisah Profesor Dr Paiman Raharjo, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamen Desa PDTT) dimulai dari nol.

TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Profesor Paiman Raharjo saat ditemui di acara Rindu Klaten pada Mei 2023. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Profesor Dr Paiman Raharjo, Rektor Universitas Moestopo Beragama baru saja dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamen Desa PDTT) hari ini, Senin (17/7/2023).

Ia menggantikan posisi Budi Arie Setiadi yang akan menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

Dalam suatu kesempatan, TribunSolo.com sempat menemui Profesor Dr. Paiman Raharjo pada 27 Mei 2023 di salah satu acara Rindu Klaten, yang mempertemukan para perantauan asal Klaten.

"Untuk mencapai kesuksesan itu kita harus percaya bahwa orang sukses itu bukan miliknya orang kaya saja, bukan miliknya orang yang punya modal, bukan milik orang yang punya bakat," ujar Paiman kala itu.

"Tapi kesuksesan itu miliknya siapa saja, yang mau kerja keras, pantang menyerah, berdoa dan gemar bersedekah," imbuhnya.

Baca juga: Prof Paiman Raharjo, Anak Petani di Klaten yang Kini Dilantik Presiden Jokowi Jadi Wamen Desa PDTT

Ia membuka percakapan dengan motivasi tersebut, bagi Paiman mencapai kesuksesan harus mau bekerja keras, pantang menyerah, berdoa dan gemar bersedekah.

Paiman sendiri sejak lulus SMP tahun 1984, pergi merantau ke Jakarta.

"Saya mulai dari nol besar, lulus SMP pergi ke Jakarta saya jadi tukang sapu," paparnya.

Pekerjaan tersebut ia lakoni kurang lebih 10 tahun, sejak masih usia 16 tahun.

Anak ke 4 dari 8 bersaudara tersebut lahir dari keluarga petani, yakni pasangan KRH Partodiharjo dengan Mukiyem.

"Saya 8 bersaudara, saya ingin biar adik-adik saya bisa bersekolah. Dan saya mandiri, karena memang senang mencari tantangan," ucapnya.

"Terkadang tidur di emperan toko, diusir trantib, sering seperti itu," imbuhnya.

Ia senang membagi pengalamannya tersebut, supaya  jadi motivasi agar mimpi dapat dicapai bila bersungguh-sungguh meraih mimpi tersebut.

"Maka sering kali kalau mengajar kamu bermimpi lah setinggi-tingginya, mau jadi presiden lah, menteri lah, boleh. Karena kalau tidak bermimpi maka kita nggak akan mencapai apa yg akan kita gapai, karena itu kita harus punya mimpi," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved