Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Cucu Kubur Nenek di Wonogiri

Pak RT Tanya Keberadaan Neneknya, Pria ODGJ di Wonogiri Langsung Tunjukkan Kuburan di Belakang Rumah

Pria ODGJ di Wonogiri mengubur neneknya di belakang rumah. Kejadian ini diketahui oleh RT setempat dan keluarga.

Istimewa
Kondisi pekarangan yang menjadi lokasi penemuan mayat di Lingkungan Wuryantoro Lor, Kelurahan/Kecamatan Wuryantoro. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pria Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Wonogiri mengubur neneknya yang meninggal di belakang rumah. 

Kejadian ini terungkap dari kunjungan ketua RT setempat dengan keluarga. 

Saat ditanyai keberadaan neneknya oleh pak RT, Pria ODGJ berinisial H (30) langsung menunjukkan tanah kuburan di belakang rumah. 

H ini masih cucu dari nenek tersebut yang tinggal di Lingkungan Wuryantoro Lor, Kelurahan/Kecamatan Wuryantoro.

Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah melalui Kasi Humas AKP Anom Prabowo mengatakan penemuan mayat itu terjadi pada Minggu (16/7/2023) sore. 

"Korbannya NR (71) warga setempat," jelasnya, Senin (17/7/2023). 

Peristiwa itu diketahui saat ketua RT dan keluarga menengok korban di rumahnya yang dalam keadaan sakit.

Sesampainya di rumah korban, ketua RT bertanya kepada cucu korban bernama H (30) yang tinggal serumah dengan korban. 

Oleh cucu korban itu, para ketua RT dan keluarga diarahkan ke belakang rumah dan ditunjukkan makam korban yang saat itu tercium bau.

Baca juga: Hidup Hanya Berdua, Pria ODGJ di Wonogiri Kubur Neneknya di Pekarangan Rumah

"Menurut pengakuan korban yang berinisial H, neneknya meninggal kurang lebih satu bulan karena sakit. Lalu dikuburkan di belakang rumah itu," terang Kasi Humas. 

Berdasarkan pemeriksaan, korban Narti Rini hanya tinggal berdua dengan cucunya bernama H itu yang mana diketahui mengalami Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Sehari-hari untuk makan diberi oleh tetangganya. 

"Hasil keterangan dari Puskesmas, korban diperkirakan meninggal dunia sudah lebih 1 bulan karena kondisi korban tinggal tulang belulang," jelasnya. 

Lebih jauh Anom menambahkan berdasarkan hasil kesepakatan dari keluarga dan warga lingkungan setempat, korban dimakamkan di pemakaman umum.

Keluarga korban juga menerima peristiwa itu. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved